Rabu 17 Aug 2016 17:14 WIB

Dompet Dhuafa dan Republika Rilis Program Literasi Umat

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
Pimpinan Redaksi Republika Irfan Junaidi (kiri), dan Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan berjabat tangan seusai penandatanganan Launching Program Literasi Umat di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (17/8).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pimpinan Redaksi Republika Irfan Junaidi (kiri), dan Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan berjabat tangan seusai penandatanganan Launching Program Literasi Umat di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Dompet Dhuafa (DD) bekerjasama dengan Republika merilis program Literasi Umat. Program ini diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-71  Republik Indonesia (RI) di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (17/8).

Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan, mengatakan program Literasi Umat ini merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan anak bangsa yang dimulai dari masyarakat di Kampung Akuarium. Melalui Literasi Umat, Imam mengatakan, warga dapat mengakses informasi dari koran Republika setiap hari dengan gratis. 

“DD melihat pencerahan wawasan sangat diperlukan bagi masyarakat. DD bekerjasama dengan Republika untuk menjawab tantangan keterbatasan masyarakat dalam mengakses informasi melalui program literasi umat,” ungkap Imam kepada Republika.co.id, Rabu (17/8). 

Sebelum kerja sama ini, Imam menjelaskan, DD secara intensif telah memberikan bantuan kepada warga Kampung Akuarium sejak awal penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada pertengahan April lalu. Pascapenggusuran, DD hadir memberikan bantuan program yang bersifat darurat. 

 

Pada saat itu, Imam memaparkan, warga kampung berada dalam kondisi yang sangat sulit karena tidak memiliki tempat tinggal serta kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan minuman. Selain itu, beberapa anak-anak sempat terganggu sekolahnya.Hingga saat ini, DD masih menyediakan dapur umum yang didedikasikan dari masyarakat yang peduli kepada masyarakat kampung akuarium. DD juga menyediakan tenda-tenda tempat tinggal sementara bagi masyarakat. 

“Ketiga, DD juga mengadakan bimbingan rohani bagi anak-anak dengan mendirikan Taman Pendidikan Alquran (TPA) untuk anak. Anak-anak menjadi salah satu fokus DD dalam setiap krisis kemanusiaan yang paling terdampak adalah anak-anak dan kaum ibu,” kata Imam.

Tak hanya itu, dari segi kesehatan, DD  menyediakan pelayanan kesehatan gratis bagi warga korban penggusuran Kampung Akuarium. Tersedia pula ambulance yang akan membawa warga sakit ke rumah sakit yang dikelola oleh DD seperti RS Ibnu Sina di Grogol dan Rumah Sehat Terpadu di Bogor. 

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Harian Republika Irfan Junaidi mengaku program Literasi Umat merupakan gerakan untuk menghubungkan Republika sebagai pemilik konten dengan masyarakat yang memerlukan konten. Irfan menilai konten penting sekali untuk menciptakan perilaku masyarakat.

“Bagaimana masyarakat berperilaku tinggal dilihat konten bacaan yang dibaca. Kalau konten yang dibaca penuh kekerasan mereka akan berperilaku seperti itu,” kata Irfan. 

Menurut Irfan, Republika perlu hadir di tengah masyarakat karena kontennya yang lebih mendorong pada upaya-upaya pencerdasan seperti konten-konten sejarah yang bisa dijadikan sebagai bahan renungan. Irfan menjelaskan alasan Luar Batang dijadikan sebagai tempat peluncuran Literasi Umat pun dikarenakan wilayah ini memiliki sejarah yang panjang dalam dunia keislaman dan dunia pergerakan.

Selain di Luar Batang dan Kampung Akuarium, Irfan berharap program ini dapat bergulir ke daerah-daerah lain.Dalam kesempatan yang sama, tokoh masyarakat Kampung Akuarium Upi Yunita mengapresiasi kerjasama DD dan Harian Republika yang meluncurkan program Literasi Umat. Menurut Upi, koran merupakan sarana masyarakat untuk memperluas wawasan masyarakat.“Dengan membaca koran masyarakat jadi tahu seperti apa pemerintaham di Indonesia,” kata Upi.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement