Oleh: Syahruddin El-Fikri
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Namanya mungkin tidak seterkenal KH Kholil Bangkalan, KH Hasyim Asy’ari, dan KH Wahab Hasbullah. Tapi, kiprahnya sangat dekat dengan ketiga tokoh tersebut. Ia adalah teman sekaligus santri dari ketiga ulama besar tersebut.
Ia mempunyai andil sangat besar dalam membantu mendirikan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU) dan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang. Dan namanya hingga kini, sangat harum di Kabupaten Grobogan, Jateng. Nama kecilnya adalah Sarman.
Beliau dilahirkan pada tahun 1878 M, dari psangan Syarif dan Salimah, petani kecil di Desa Ngluwuk, Dempet, Kabupaten Demak. Sarman memiliki empat orang saudara, yakni Sukir, Mataham, Sagirah, dan Sijah. Sarman merupakan nama pemberian kedua orang tuanya.
Namun, saat mondok di Pesantren Tebu Ireng, namanya berubah menjadi Hasan Anwar. Nama itu diberikan langsung oleh Hadratussyekh Hasyim Asy’ari atas bantuannya dalam menghadapi para perusuh di sekitar Pondok Pesantren Tebu Ireng.
Loading...