Senin 15 Aug 2016 10:55 WIB

Setiap Muslim Bisa Berkurban

Rep: desy susilawati/ Red: Damanhuri Zuhri
Kambing merupakan salah satu hewan kurban.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kambing merupakan salah satu hewan kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak sedikit kita mendengar berita tentang orang-orang yang secara ekonomi butuh bantuan tapi mereka mampu berkurban. Sebut saja, nenek Sahati, seorang pemulung berusia 68 tahun di tahun 2013, berhasil berkurban seekor kambing dengan menabung Rp 500 sampai Rp 1000 setiap harinya selama tujuh tahun.

Atau sepasang pemulung yang berhasil membeli dua ekor kambing dengan menabung selama tiga tahun. Dibandingkan mereka, tentu penghasilan kita sebagai pekerja kantoran atau berwiraswasta jauh lebih dari cukup. Namun, tetap saja ada yang melewatkan Hari Raya Idul Adha tanpa berkurban. Apa sebenarnya masalahnya?

Menurut Senior Planner di OneShildt Financial Planning, Rahma Mieta Mulia, CFP, tidak adanya dana yang tersedia menjadi alasan seseorang tidak berkurban. Padahal jika dipersiapkan dari jauh hari dan dijadikan kebiasaan, berkurban bisa dijadikan rutinitas tahunan bahkan mengalami peningkatan setiap tahun.

Jika tahun ini berkurban kambing, tahun depan berniat untuk berkurban sapi. Tentu saja ini dilakukan tulus hanya untuk mendapat ridho Illahi. Dihadapkan dengan berbagai kebutuhan serta gaya hidup yang ada di sekeliling kita, memang menjadi godaan tersendiri untuk bisa menyisihkan sebagian uang untuk berkurban.

“Tapi dengan niat yang kuat, hal ini pasti bisa dilakukan. Tentu saja dengan perencanaan yang matang,”  ujarnya kepada Republika, Senin (15/8). Karena menurut hadist riwayat At Tirmidzi, “Tidak ada suatu amal anak Adam pada Hari Raya Qurban yang lebih dicintai Allah SWT selain menyembelih hewan kurban.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement