REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) berencana menjalin kerja sama dalam pelaksanaan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1437 H.
Sebuah pertemuan pun digelar di Jakarta Rabu (3/8) untuk membahas kerja sama tersebut. Dalam pertemuan itu, Muhammadiyah dan NU diwakili pimpinan lembaga amal zakat masing-masing, yakni NU Care Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah NU (NU Care-Lazisnu) serta Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu).
Ketua Lazismu, Andar Nubowo, mengatakan, koordinasi bersama tersebut merupakan langkah awal untuk menyinergikan program dua organisasi besar tersebut. Ia berharap, ke depan Lazismu dan Lazisnu akan berada di garis terdepan dalam mengatasi persoalan umat.
"Jadi, Lazismu dan Lazisnu akan jadi garda terdepan lembaga zakat Indonesia dalam mengatasi permasalahan umat dan bangsa dari sisi filantropi," ujar Andar kepada Republika, Rabu (3/8).
Dalam pelaksanaan kurban bersama ini, NU dan Muhammadiyah akan bekerja sama dengan salah satu produk yaitu Bintang Tujuh. Sedangkan penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan di sejumlah lokasi. Lokasi-lokasi tersebut akan ditentukan lebih lanjut.
Selain bekerja sama dalam pelaksanaan kurban, lanjut Andar, Lazismu dan Lazisnu juga akan menjalin kemitraan strategis dalam penghimpunan dan pendistribusian zakat, infak, dan sedekah.
Dia menyebut, terdapat tiga bidang kerja sama pendistribusian yang akan dilakukan yaitu sosial, ekonomi kerakyatan, dan advokasi. "Harapannya ini menjadi langkah awal sinergi yang berkelanjutan," katanya.