Kisah Pak AR Fachruddin Soal Teh Kurang Manis, dan Sayur Kurang Garam
Oleh: Simon Syaefudin Mantan Jurnalis Republika
Suatu ketika Pak AR (Abdul Razak Fachruddin, almarhum mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah) bertamu ke rumah salah seorang pengurus cabang Muhammadiyah di Purwodadi.
Setelah perjalanan cukup panjang, Pak AR yang kecapaian disuguhi minuman teh oleh tuan rumah. Secara kebetulan air teh itu kurang manis.
Merasa air teh yang disuguhkannya kurang manis, tuan rumah pun minta maaf kepada Pak AR. “Maaf Pak AR, air tehnya kurang manis.”
“Justru saya bersyukur air tehnya tidak terlalu manis. Karena kalau terlalu manis, kata dokter bisa mengakibatkan penyakit diabetes,” ucap Pak AR dengan ringan untuk menenangkan hati tuan rumahnya.
Setelah itu, Pak AR kemudian melakukan shalat Maghrib berjamaah di masjid. Pulang dari masjid, Pak AR diajak makan tuan rumah.
Celakanya, kebetulan sayurnya terasa hambar karena kurang garam. Tuan rumah pun kembali minta maaf karena sayurnya terasa tawar.
“Tak apa-apa. Saya bersyukur sayurnya tidak terlalu asin. Kalau terlalu asin, kata dokter, akan terkena di darah tinggi,” kata Pak AR sembari kembali menenangkan hati tuan rumah yang berkecamuk tidak keruan.