Senin 01 Aug 2016 08:01 WIB

Pemuda Muhammadiyah Canangkan Gerakan Antipacaran

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Achmad Syalaby
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil anzar Simanjuntak (kanan) bersama Anggota LIMA Ray Rangkuti (tengah) saat konferensi pers Mencari Keadilan untuk Suratmi , di Jakarta, Jumat (1/4). (Republika/ Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil anzar Simanjuntak (kanan) bersama Anggota LIMA Ray Rangkuti (tengah) saat konferensi pers Mencari Keadilan untuk Suratmi , di Jakarta, Jumat (1/4). (Republika/ Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah mencanangkan Gerakan Anti Nyontek dan Anti Pacaran di Pesantren Muhammadiyah An-Nur Desa Penatar Sewu, Sidoarjo, Jawa Timur.

Gerakan tersebut menjadi turunan dari Gerakan Berjamaah Lawan Korupsi di kalangan pelajar khususnya santri. Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan mencontek adalah perbuatan paling tercela bagi pelajar karena kejujuran diabaikan di sana. 

Kebiasaan mencontek telah membuat pelajar atau santri melakukan kecurangan hanya demi memperoleh nilai bagus. "Tradisi ini adalah tradisi buruk yang bisa merawat budaya korupsi yan lebih besar di kemudian hari,” ujar dia, Senin (1/8).

Pemuda Muhammadiyah pun mendorong Gerakan ini dimulai di Pesantren An-Nur. Demikian juga dengan Gerakan Antipacaran. Dahnil mengungkapkan, Muhammadiyah mendorong gerakan ini.

Pacaran, kata Dahnil, penuh dengan kepalsuan dan keburukan. Dalam Pacaran, seringkali berpotensi terjadi hal-Hal yang dilarang dalam agama seperti berkhalwat dan perilaku menyimpang lainnya secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement