Jumat 29 Jul 2016 11:09 WIB

ICMI: Tradisikan Jabatan untuk Cari Kemuliaan Allah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
ICMI
ICMI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) ikut menyoroti reshuffle yang terjadi di Kabinet Kerja. ICMI mengingatkan kalau jabatan bukan tujuan serta akhir dari perjuangan  seseorang.

Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie, meminta setiap orang di Indonesia mulai menjalankan tradisi baru untuk tidak larut dalam kesedihan maupun kesenangan atas sebuah jabatan. Ia berharap, semua orang Indonesia tidak lagi terlalu tinggi melihat sebuah jabatan melainkan sebagai sarana untuk beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

"Kita tradisikan jabatan untuk cari kemuliaan Allah," kata Jimly, Rabu (27/7) lalu.

Kedudukan, lanjut Jimly, jangan sampai dijadikan cita-cita apalagi tujuan seorang manusia hidup di dunia, karena ada yang lebih penting lagi yaitu mencari kemuliaan Allah SWT. Karenanya, ia memberi ucapan selamat kepada mereka yang terkait reshuffle kabinet, baik yang baru dilantik maupun mereka yang diberhentikan masa tugasnya.

Jimly menilai, mereka yang baru dilantik diberi ucapan selamat karena akan mengemban amanah bangsa, dan yang diberhentikan diberi selamat lantaran sudah berhasil mengemban amanah. Namun, ia berpesan agar mereka yang baru dilantik untuk tidak perlu berlebihan merayakannya, serta mereka yang diberhentikan supaya tidak terlalu larut dalam kesedihan.

Terkait pergantian sendiri, ia menekankan itu merupakan hak Presiden Joko Widodo, termasuk pertimbangan politik dan teknis, sehingga tidak perlu dikait-kaitkan. Maka itu, Jimly merasa wajar apabila ada orang yang tidak puas atas pergantian yang dilakukan, tapi mengingatkan kalau itu memang merupakan hak dari seorang presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement