Selasa 26 Jul 2016 17:25 WIB

Wahdah Islamiyah Mungkin Bahas Pokemon

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Pokemon di New York (ilustrasi)
Foto: Dailymail
Pokemon di New York (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umun Wahdah Islamiyah, Zaitun Rasmin mengatakan, organisasinya belum membahas resmi terkait fenomena game pokemon. Namun tidak menutup kemungkinan persoalan tersebut akan dibahas di dewan syariah Wahdah Islamiyah.

"Dan biasanya keputusannya tidak jauh dari MUI," ujar Zaitun kepada republika, Selasa (26/7).

Melihat persoalan ini, kata dia, berpatokan kepada kemaslahan dan kemadharatan. Dari situ akan menjadi pertimbangan untuk memutuskan.

Menurut dia, umat Muslim perlu untuk mewaspadai ini. Dia menilai pokemon lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya.

Dia beralasan karena berbagai peristiwa seperti tidak konsentrasi saat perjalanan membuat pokemon membahayakan. Selain itu, pemain pokemon juga masuk sembarangan ke tempat yang terlarang.

"Orang masuk yang seharusnya tidak masuk. Secara akhlak, agama. Seperti ini harusnya cepat diantisipasi. Harus dihindari kaum muslimin," dia menuturkan.

Zaitun juga menyikapi terkait sebagian pihak yang tidak peduli terkait pokemon karena dinilai hanyaa permainan saja. Menyikapi pokemon juga bukan berarti terlalu reaktif.

Menurutnya, belum tentu pembuat game tersebut murni untuk kepentingan permainan saja. Bisa saja ada maksud lain dibalik permainan tersebut.

Sebab itu, dia menegaskan, pokomen perlu diwaspadai. Kendati demikian, hingga saat ini Wahdah Islamiyah belum mengambil sikap resmi untuk membahas hal tersebut. Rahmat Fajar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement