Sabtu 23 Jul 2016 19:26 WIB

Penaklukan Eropa Usai Jatuhnya Konstantinopel

konstantinopel
Foto: gatesofiana
konstantinopel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah jatuhnya Konstantinopel, Pangeran Mehmed atau Mehmed II menjamin menyerahkan Pera, Kota Genoa yang berseberangan dengan Ibu kota Bizantium di seberang Tanjung Gading.

Pada tahun berikutnya, ia menyerang Serbia. Dalam dua gerakan, pada 1454 dan 1455 M, ia merebut Novo Brdo dan daerah tambang perak di selatan Serbia. Hal ini mempersempit wilayah George Brankovic di utara negara itu.

Pada 1456 Mehmed II melakukan pengepungan atas Kota Belgrade, Hungaria. Tetapi, kali ini tidak berhasil. Pasukan John Hunyadi tidak saja memukul mundur serangannya, tetapi juga sampai tiba di dekat perkemahan Ottoman. Kemenangan ini menyelamatkan Hungaria dari invasi dalam skala penuh. Namun, tidak mencegah pembasmian terakhir Serbia.

Pada 1457 George Brankovis meninggal dan disusul putranya Lazar tidak lama berselang. Kematiannya membuka wilayahnya untuk invasi Raja Matthias Corvinus dari Hungaria atau Mehmed II. Mehmed lah yang pertama kali bertindak.

Pada 1458 pasukan di bawah vizier (wazir) berdarah Serbia, Mahmud Pasha, melaksanakan invasi dan dengan kemampuan politiknya dan pasukan militernya. Ia memenangi Golubats, Smederovo, dan benteng-benteng penting lainnya. Ia membawa Serbia di bawah kontrol Ottoman dan menjadikan Danube sebagai batas antara Hungaria dan Kerajaan Ottoman.

Penaklukan yang dibuat sultan di wilayah Aegea pada tahun yang sama tidak banyak memperluas wilayah, tapi lebih menguntungkan. Jatuhnya Konstantinopel telah memberi peringatan para penguasa Latin di daerah Aegea yang memang pantas untuk khawatir kepemilikan mereka di bawah ancaman.

Khususnya, Venesia yang khawatir keselamatan Negroponte. Venesia kemudian menggabungkan pulau-pulau di selatan Sporades untuk membentuk sebuah garis pertahanan utara. Pada saat yang sama, mengejar negosiasi dengan Mehmed.

Upaya ini menghasilkan sebuah perjanjian yang mengizinkan mereka bebas melaksanakan perdagangan dan mempertahankan sebuah koloni dengan seorang bailo (perwakilan negara Venesia di luar negeri) di Istanbul. Koloni Genoa lah yang mendapat serangan. Pada 1455 Mehmed melepas sebuah armada yang melumpuhkan dua permukiman Genoa, Phokaia Lama dan Phokia Baru, di Pantai Anatolia karena melihat keuntungan dari tambang tawas yang dihasilkan daerah itu.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement