Jumat 22 Jul 2016 14:12 WIB

Lima Faktor Penyebab Degradasi Moral Bangsa

Rep: Adysha CR/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang aktivis menunjukkan pin kampanye gerakan moral bangku untuk ibu hamil kepada pengguna jasa kereta api di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (26/12). (Republika/Agung Fatma Putra)
Seorang aktivis menunjukkan pin kampanye gerakan moral bangku untuk ibu hamil kepada pengguna jasa kereta api di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (26/12). (Republika/Agung Fatma Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Gerakan Indonesia Beradab (GIB) menangkap fenomena degradasi moral atau kemerosotan adab yang secara mengkhawatirkan sudah menggerogoti bangsa khususnya generasi muda. Melalui kongres pertama, GIB menangkap bahwa ada lima faktor utama yang dapat mempengaruhi masalah kemerosotan adab ini.

"Kami ingin kembali menegakkan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan juga dengan berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, dalam hal ini Alquran dan Hadist," ungkap Ketua Kongres GIB Pertama Fitriani FS saat ditemui di Siti Hotel by Horison, Tangerang.

Salah satu faktor yang mempengaruhi moral atau adab bangsa dan menjadi fokus GIB ialah ketahanan keluarga. Sebagai pondasi pertama anak, orang tua memegang peranan penting untuk membentengi anak dari pengaruh negatif yang dapat mengikis moral anak. Ketika ketahanan keluarga rapuh, pengaruh lingkungan yang tidak baik akan memperburuk perilaku atau moral anak.

Beberapa 'ancaman' yang umum didapati oleh masyarakat khususnya generasi muda saat ini ialah minuman keras, narkoba serta ponrografi. Kekerasan pada anak, kekerasan seksual hingga penyimpangan seksual juga menjadi permasalahan serius yang patut dicari jalan keluarnya secara bersama-sama.

"Ada pula masalah-masalah moral perilaku yang sifatnya lebih menjadi masalah gangguan perilaku, gangguan jiwa," tambah wanita yang berprofesi sebagai psikolog ini.

Oleh karena itu, intervensi psikologis juga menjadi salah satu faktor lain yang difokuskan dalam kongres GIB. Intervensi psikologis dibutuhkan untuk memperbaiki moral bangsa untuk menghadapi berbagai kasus penyimpangan perilaku anak dan pemuda.

Yang tak kalah penting, faktor lembaga pendidikan juga memegang peranan penting dalam mengembalikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang beradab. Lembaga pendidikan ini tak hanya meliputi sekolah dan pendidik tetapi juga masjid sebagai pusat penegakkan adab.

"(Faktor lain ialah) Masalah ekonomi dan juga (faktor) hukum. Semua hukum yang ada harus dilihat apakah sudah membantu penegakkan adab atau moral itu sendiri," kata Fitriani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement