Ahad 17 Jul 2016 17:02 WIB

Tabligh Akbar Wahdah Islamiyah Berlangsung Meriah

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
 Ribuan umat Muslim menghadiri acara Silaturahim dan Tabligh Akbar bertema Sejuta Cinta untuk Indonesia di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (17/7). (Republika / Darmawan)
Foto: Republika/ Darmawan
Ribuan umat Muslim menghadiri acara Silaturahim dan Tabligh Akbar bertema Sejuta Cinta untuk Indonesia di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (17/7). (Republika / Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tabligh akbar yang digelar Wahdah Islamiyah berlangsung sangat meriah. Sejumlah ulama terkemuka pun turut mengisi ceramah di tabligh akbar bertema Sejuta Cinta Untuk Indonesia.

Setelah dibuka dengan pemutaran sejumlah video tentang berbagai kegiatan Wahdah Islamiyah, tabligh akbar dilanjutkan dengan tausiyah yang diberikan oleh sejumlah ulama terkemuka. Tausiyah dibuka oleh Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), KH. MUhammad Muzammil Basyuni.

Kiai Muzzamil mengajak umat menebus apa yang seharusnya ditebus, mengembalikan sedekah dan senyum sebagai ciri khas umat Muslim Indonesia. Ia juga mengingatkan perpecahan yang tidak berhenti diciptakan musuh-musuh Islam, sehingga memerlukan ketangguhan kekuatan dari umat Muslim.

"Mudah-mudahan kita bisa menjaga persatuan dan kesatuan Islam," kata Kiai Muzzamil, Ahad (17/7).

Pendiri Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Ustaz Yusuf Mansur, menuntun puluhan ribu peserta tabligh akbar membaca beberapa ayat-ayat suci Alquran. Bahkan, ia menyambut baik tema tabligh akbar Sejuta Cinta Untuk Indonesia, yang dianggap bisa dilakukan bersama 10 negara dengan tema Semiliar Cinta Untuk Islam.

Selain itu, ia berharap tabligh akbar serupa dapat menampilkan wajah Islam yang sesungguhnya, yang memang penuh dengan kasih sayang dan cinta. Yusuf Mansur mengingatkan, cinta merupakan yang pertama dipilih Allah SWT dalam asmaul husna, sehingga sangat baik umat manusia meneladani cinta dalam hidup.

"Semoga the beauty of Islam disampaikan ke dunia, dan semoga kita dipilih Allah SWT karena menjalani hidup dengan cinta," ujat Yusuf Mansur kepada Republika.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement