REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siradj kagum akan kerukunan dan toleransi antaragama di Nusa Tenggara Barat.
"NTB merupakan kemah besar bagi penduduknya, sebagai daerah mayoritas Muslim kita memiliki misi tatanan hidup harmonis dan saling melengkapi," kata Said Aqil Sirodj saat acara silaturrahmi dan halal bihalal Gubernur NTB bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama, di Pendopo Gubernur NTB, Mataram, Rabu.
Acara tersebut dihadiri para Pimpinan Podok Pesantren di NTB, Tokoh Agama dari berbagai organisasi dan Tokoh Etnis di NTB.
Di hadapan tamu undangan dan seluruh masyrakat, Said Aqil Siradj mengajak untuk mencintai dan memperjuangkan tanah air, mencontoh para ulama pendiri organiasi-organisasi Islam Indonesia, seperti KH Hasyim Asy'ari, Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah dan Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pendiri Nahdatul Wathan (NW) yang tidak lain merupakan organisasi Islam terbesar di NTB.
"Memperjuangkan tanah air sama dengan memperjuangkan agama, memperjuangakan agama sama dengan memperjuangkan tanah air," ucapnya.
Pada kesempatan itu, juga Said Aqil Siradj sangat mendukung kepemimpinan Gubernur NTB, Dr TGH M Zainul Majdi. Karena saat ini, ia menilai mencari pemimpin yang bersih dan jujur sulit.
"Kalau tidak melanggar undang-undang, saya dukung gubernur ini menjabat terus," ungkapnya.
Sementara Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi pada kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih atas kunjungan Said Aqil beserta istri ke NTB untuk mengokohkan nilai-nilai kemanusian agar hidup rukun.
"Kehadiran beliau memberikan dorongan moril bagi masyarakat NTB. Ini menunjukkan bahwa kita dapat dukungan tokoh-tokoh untuk membangun NTB," kata Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini.