Kamis 23 Jun 2016 06:01 WIB

Puasa dan Kedermawanan

Ramadhan adalah ajang melatih kedermawanan.
Foto: Republika/Tahta Aidilla/c
Ramadhan adalah ajang melatih kedermawanan.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nur Faridah

Anas bin Malik berkata, “Rasulullah SAW adalah orang yang paling baik, paling dermawan (murah tangan), dan paling pemberani.” (HR Ahmad). Puasa Ramadhan mendidik seseorang untuk menjadi pribadi yang dermawan atau murah tangan, suka bersedekah, memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang lain yang membutuhkan.

Rasulullah SAW, seperti dikatakan pada hadis di atas adalah seorang pribadi yang dermawan. Dalam hadis lain secara tegas dikatakan bahwa Rasulullah SAW adalah sosok paling dermawan terutama pada bulan Ramadan. Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam hal kebaikan. Beliau lebih dermawan lagi pada bulan Ramadan.” (HR Muslim).

Lebih lanjut dikatakan dalam hadis tersebut, “Beliau adalah orang yang paling dermawan dalam hal kebaikan melebihi angin yang berembus.” (HR Muslim). Selain itu, orang yang dermawan, seperti dikatakan dalam Alquran, adalah salah satu dari tanda orang bertakwa yang mendapat petunjuk dari Allah dan akan memperoleh keberuntungan di akhirat kelak.

Allah SWT berfirman, “Alif Lam Mim. Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Alquran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Al-Baqarah [2]: 1-5).

Allah SWT sangat suka dengan orang yang dermawan dan dekat dengannya. Tidak hanya itu, orang dermawan juga dekat dengan orang-orang dan surga. Dalam hadis disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, “Maafkanlah kesalahan orang yang dermawan. Sesungguhnya Allah menuntun tangannya jika dia terpeleset (jatuh). Seorang pemurah hati dekat kepada Allah, dekat kepada manusia dan dekat kepada surga.” (HR Ath-Thabrani).

Lebih lanjut bahkan dikatakan bahwa Allah SWT lebih menyukai orang yang tidak pintar tetapi dermawan daripada orang pintar dan alim (rajin beribadah) tetapi kikir. Rasulullah bersabda, “Seorang yang bodoh tapi dermawan lebih disukai Allah daripada seorang alim (tekun beribadah) tapi kikir.” (HR. Ath-Thabrani).

Bulan Ramadan adalah bulan mulia yang penuh berkah. Segala amal ibadah, baik yang sifatnya ritual seperti shalat, iktikaf, membaca Alquran, berdoa dan berzikir, maupun amal sosial seperti bersedekah, menolong dan membantu orang yang kesulitan, pahalanya akan dilipatandakan. Ibadah ritual sudah jelas, itulah bentuk pengabdian seseorang kepada Allah.

Adapun ibadah sosial berkaitan dengan aspek dengan manusia lain di sekitar. Dengan menjadi pribadi yang dermawan seperti Rasulullah, terutama pada bulan Ramadhan, ia berarti tengah mendekatkan diri kepada Allah, kepada sesama manusia, dan ujungnya adalah mendapatkan surga. Wallahu a’lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement