Senin 20 Jun 2016 15:19 WIB

Lazis DDII Fokus Bina Mualaf

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Dwi Murdaningsih
Aktivitas dakwah DDII
Foto: dewandakwah.com
Aktivitas dakwah DDII

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi mualaf di daerah minoritas Muslim bukanlah perkara mudah. Mualaf layaknya mendapat bimbingan agar tetap istiqamah. Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (Lazis) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) terpanggil untuk membantu para mualaf yang berada di wilayah pelosok.

Kepala Humas Lazis DDII Nurbowo Tahun ini, Lazis DDII membagikan mukena untuk mualaf di pelosok. Lazis DDII juga membangun muslimat center untuk membina para mualaf. Tujuannya, agar para mualaf tetap istiqamah. Keberadaan muslimat center menjadi sangat penting karena banyak para mualaf dipedalaman tidak mendapatkan pembinaan sehingga mereka dengan mudah berpinda keyakinan. Muslimat center berfungsi juga sebagai pusat konsultasi mualaf.

Lazis DDII juga fokus mengembangkan dakwah dengan mengirimkan 600 dai di wilayah pedalaman. Para da’i ini sekaligus melakukan pengkaderan da’i dengan membentuk lembaga-lembaga pengajian untuk anak-anak.

Selanjutnya, adapula kehadiran para kaafilah daiyah yang turut menyemarakkan Ramadhan di dusun-dusun warga. Kalifah daiyah yang berasal dari kalangan mahasiswi ini bermukim di dua dusun, membuat hidup masjid setempat. Di Suka Senang, mereka memakmurkan Masjid Riyadhus Sholihin sebagai pusat kegiatan. Sedang di Cipalangka, aktivitas berpusat di Masjid Nurul Hikmah. Sasaran dakwah para kalifiyah ini anak-anak, remaja, dan kaum ibu. Dengan diberikan kegiatan pembinaan spiritual, akademik, dan ketrampilan hidup.

"Mualaf di pedalaman juga dibekali life skill agar ekonomi baik dan tidak mudah berpindah keyakinan karena diiming-imingi bantuan,” ujar Nurbowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement