REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Islamic Fesyen & Produk 2016 digelar di Hall A dan Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center, pada 15-19 Juni 2016.
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Bisnis dan Pemerintahan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Tazbir di Jakarta, Senin, menyatakan pihaknya mendukung penyelenggaraan event tahunan Indonesia Islamic Fashion and Products (IIFP).
Kali ini event itu mengusung tema besar "Urban Artculturae" sebagai upaya mewujudkan tekad Indonesia sebagai kiblat busana Muslim dunia pada 2020 sekaligus mendukung program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.
"Acara tahunan ini ditargetkan menyedot sedikitnya 50 ribu pengunjung selama 5 hari pameran, dan total transaksi penjualan diharapkan bisa mencapai Rp35 miliar - 40 miliar, dengan jumlah peserta pameran 264 peserta sehingga kami harapkan mampu menggerakkan wisatawan nusantara," katanya.
Ia mengatakan keragaman budaya dan kekayaan suku bangsa yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi sumber inspirasi para desainer dan insan kreatif Indonesia dalam menciptakan karya fesyen Muslim.
Menurut dia, keragaman budaya yang menginsiprasi fesyen Muslim Indonesia ini menjadi bagian dari keunggulan pariwisata Indonesia yang dikemas dalam branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.
"Potensi ini menjadi kekuatan Indonesia dalam wujudkan tekad sebagai kiblat busana Muslim dunia pada 2020 yang nantinya akan membawa dampak pada pergerakan wisatawan," kata Tazbir.