REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, Jawa Barat, menggandeng para alim ulama se-Ciayumajakuning untuk menekan lonjakan harga dengan memberikan pegertian kepada masyarakat tentang bijak berkonsumsi pada bulan Ramadhan ini.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Abdul Majid Ikram di Cirebon, Senin (13/6), mengatakan pihaknya mengadakan forum silaturrahim ulama se-Ciayumajakuning yang bertemakan "Hakikat Ramadhan dalam membentuk pribadi Muslim yang bijak berkonsumsi", tema itu merupakan upaya BI untuk meminta para alim ulama bisa menyampaikan kepada masyarakat untuk bijak berkonsumsi.
"Momentum ini kami harap untuk para alim ulama bisa memberikan pandangannya tentang konsumsi yang bijak ketika pada bulan Ramadhan ini kepada masyarakat," katanya.
Ia menuturkan kenaikan harga itu dikerenakan beberapa faktor, yaitu pasokan dan permintaan yang meningkat. Untuk itu pihaknya berharap, agar para alim ulama bisa memberikan pengertian kepada para jamaah untuk bijak berkonsumsi.
Karena para alim Ulama itu paling dekat dengan masyarakat, di mana dengan adanya peran para Ulama, maka ia meyakini bisa mengendalikan lonjakan harga. "Kan lonjakan harga diakibatkan konsumsi kita yang terus naik, maka ketika kita meminta alim Ulama untuk bisa menyampaikan kepada masyarakat tentang kebijakan konsumsi, diharapkan bisa menekan," ujarnya.