Jumat 10 Jun 2016 06:24 WIB

NU: Minim Dasar Agama, Mudah Disusupi Radikalisme

Aksi radikalisme (ilustrasi)
Foto: indianmuslimobserver.com
Aksi radikalisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Zaki Mubarok mengungkapkan, radikalisme menyusup ke kalangan remaja yang basis agamanya sangat lemah.

"Para propagandis Islam radikal ini memilah dan memilih ayat Alquran dan hadis yang dianggap sesuai dengan kebutuhan propaganda mereka," ungkap Zaki Mubarak di Jakarta, Kamis (9/6).

Menurut Zaki Mubarak, kelompok radikal ini dengan kemampuannya memengaruhi anak muda masuk ke sana. Tidak jarang pemahaman radikal kemudian memudahkan penganutnya untuk membunuh orang-orang yang berada di luar paham mereka. "Misalnya, orang yang ikut NKRI itu kafir dan darahnya halal. Mereka membuat pemahaman agama ini menjadi sempit," ucapnya.

Zaki memandang perlu dalil yang berimbang untuk merangkul kembali kelompok radikal ke pangkuan Islam yang rahmatan lil alamin. "Perlu pemahaman yang integral, holistis, dan komprehensif," jelasnya.

Selain bahaya Islam radikal yang menghantui langkah umat Islam Indonesia, Zaki menuturkan ada pula Islam liberal yang tidak kalah mengkhawatirkan. Menurut Zaki, jika Islam radikal memandang Islam dengan cara pandang yang sempit, Islam liberal memandang Islam dengan sudut pandang yang terlampau luas sehingga melahirkan pemahaman yang kadang terlalu bebas.

"Ini juga sama. Perlu disikapi secara berimbang. Pada saat kelompok literal radikal tadi masuk, kasih hadis liberal. Kalau sebaliknya, sampaikan hadis 'literal'," ungkap Zaki Mubarak menambahkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement