Senin 06 Jun 2016 12:01 WIB

Pesantren Darussalam Bogor Wisuda 39 Santri

Rep: agung sasongko/ Red: Damanhuri Zuhri
Pondok Pesantren Darussalam Bogor mewisuda 39 santri angkatan ke-21
Foto: istimewa
Pondok Pesantren Darussalam Bogor mewisuda 39 santri angkatan ke-21

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sabtu (4/6) menjadi hari yang sangat menggembirakan bagi 39 santri kelas akhir Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Pesantren Darussalam Bogor. Mereka mengikuti acara wisuda yang dihelat dalam tema “Haflatu at-Takhrij wal Ikhtitam”.

Sebanyak 39 siswa yang terdiri dari 17 putra dan 22 putri menyelesaikan masa studinya pada program Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) selama enam tahun untuk program regular dan empat tahun untuk program intensif.

Wisuda siswa akhir KMI angkatan ke-21 Pondok Pesantren Darussalam Bogor itu, dimulai pukul 07.00 wib. Wisuda dihadiri seluruh orang tua/wali santri se-Darussalam khususnya santri kelas akhir, tamu undangan dan seluruh dewan guru KMI. Turut hadir, Kepala Seksi Pekapontren Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Syihabuddin.

Syihabuddin mengapresiasi pondok pesantren yang eksis menyiarkan nilai-nilai Islam. “Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan Indonesia yang banyak melahirkan lulusan yang mampu bersaing di segala lini baik lokal maupun Internasional. Bahkan alumni pesantren dari Indonesia lulus seleksi untuk menjadi imam Masjid Haramain dengan hafalan 30 juz,” ungkap Syihabuddin.

Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Bogor, KH Drs Mu’tashim Billah, MH.I mengungkapkan rasa syukur atas karunia Allah untuk kelulusan tahun ini. Sejumlah harapan dan untaian do’a dihaturkan untuk lulusan ke-21.

''Acara wisuda hari ini adalah awal dari perjuangan anak-anakku yang sesungguhnya. Peran aktif dan kerja positif alumni di masyarakat menjadi bukti seberapa banyak ilmu dan nilai-nilai pondok pesantren yang mampu anak-anakku serap,'' pesan kyai Mu'tashim Billah.

Menurut kyai Mu'tashim Billah, masih banyak ilmu yang harus dicari dan dikaji para santri dalam kehidupan bermasyarakat. Perjuangan membutuhkan pengorbanan dan tidak ada pengorbanan yang sia-sia.

“Semoga keberkahan Allah SWT senantiasa menyertai anak-anakku, para orang tua murid, pondok dan umat seluruhnya,” pesan kyai Mu'tahim Billah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement