Kamis 26 May 2016 19:28 WIB

Media Jadi Alat Ampuh untuk Perang Urat Saraf

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Achmad Syalaby
Keterangan pers jelang pelaksanaan Konferensi Internasional Media Islam (International Conference of Islamic Media-ICIM ) di Jakarta, Senin (23/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Keterangan pers jelang pelaksanaan Konferensi Internasional Media Islam (International Conference of Islamic Media-ICIM ) di Jakarta, Senin (23/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Mina Ismet Rauf mengatakan, saat ini perang tidak hanya tentang militer atau boikot ekonomi. Namun, perang media merupakan salah satunya.

Hal tersebut disampaikan Ismet usai penutupan Konferensi Internasional Media Islam, di Wisma Antara Jakarta, Kamis (26/5). Menurut Ismet, media masih menjadi alat ampuh untuk menggiring opini publik."Dari waktu ke waktu media alat perang ampuh perang saraf," ujar Ismet.

Karena itu, tuturnya, media harus dimanfaatkan untuk mengatasi krisis Palestina. Dia pun meminta media Islam meningkatkan peran tersebut. Isu kemerdekaan Palestina tidak hanya dibahas dalam konferensi kali ini. Di Turki, dia menjelaskan, berbagai media sudah lebih dulu melakukan konferensi membahas tentang kemerdekaan Palestina.

Ismet juga berpendapat mengenai krisis yang terjadi dibeberapa negara Timur Tengah. Ismet mengimbau agar krisis yang terjadi di Suriah, Irak dan Libya tidak mengalihkan perhatian terhadap nasib Palestina. Meskipun isu Suriah, Irak dan Libya tidak perlu diabaikan.

Menurut Ismet, krisis Suriah, Irak dan Libya untuk mengalihkan perhatian dunia tentang Palestina."Selama dua hari ini kita bahas Suriah, Irak, Libya. Hanya saya itu jangan mengalahkan Palestina dan Al Aquds," Ismet menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement