Senin 23 May 2016 14:43 WIB

Kemenag akan Kirim Calon Doktor ke Universitas Canberra

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Achmad Syalaby
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menandatangi nota kesepahaman (MoU) dengan University of Canberra (Universitas Canberra), Australia. Kerja sama ini dilakukan untuk mengirimkan calon PhD.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kamarudin Amin dari pihak Kemenag. Sementara dari Universitas of Canberra oleh Director Graduate Research and Researcher Development, Helen Marsden.

Ditemui usai penandatangan, Dirjen Pendis, Kamarudin Amin menjelaskan, MoU ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan guna menjalankan program 5000 doktor. Program tersebut sebanyak 25 persen ke luar negeri dan 75 persen di dalam negeri.

"Australia salah satu yang kita target dalam mengirim dosen kita ke luar negeri," ujar Kamarudin, di Kantor Kemenang, Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (23/5). Kamarudin mengatakan, MoU dengan Universitas of Canberra tersebut akan mempermudah calon doktor masuk ke perguruan tinggi itu. Dia menilai, mereka berkomitmen membantu persiapan bagi calon doktor.

Contohnya, mereka akan menerima calon doktor masuk ke perguruan tinggi tersebut meskipun nilai International English Language Testing System (IELTS) hanya 6,00. Padahal standar IELTS yaitu 6,5."Kalau kita kirim yang nilai 6, dia nanti yang bantu mempersiapkan di sana bahasa Inggrisnya," kata Kamarudin.

Kamarudin menegaskan, calon doktor yang dikirim akan kembali diasah lebih dalam lagi terkait kemampuan bahasa Inggris. Seluruh pembiayaannya pun ditanggung oleh perguruan tinggi tersebut."Itu salah satu nilai tambah dari MoU ini," Kamarudin menegaskan.

MoU tersebut, lanjutnya, akan berlangsung selama 3-4 tahun. Pemilihan program studi pun tidak dibatasi hanya ilmu agama.Kamarudin menuturkan, terkait pemilihan program studi tergantung kepada pilihan kandidat dan yang telah disiapkan oleh Kemenag sendiri.

Kemenag telah melakukan kerja sama dengan beberapa negara terkait program 5000 doktor tersebut. Mulai Amerika Serikat, Eropa, Jepang, Timur Tengah, dan Australia. Menurut Kamarudin, tahun ini Kemenag menyiapkan 750 calon doktor di dalam negeri. Sedangkan 250 ke luar negeri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement