Ahad 22 May 2016 18:37 WIB

Angkringan Sehat Barokah Kembali Diluncurkan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Achmad Syalaby
Angkringan
Foto: Dendy Julius/Osmond.Blogsport.com
Angkringan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (Lazis) Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) kembali meluncurkan program Angkringan Sehat Barokah ke-2 di Hall UII, Yogyakarta, Ahad (22/5). 

Menurut Koordinator Bidang Pemberdayaan Ekonomi Produktif LAZIS YBW UII Zaenal Achmad Zakse, program ini merupakan pendistribusian zakat bagi warga tidak mampu (dhuafa) yang direkrut melalui jamaah masjid.

Peminatnya cukup banyak. Pada program pertama, 2015 lalu, ada 40 orang yang mendaftar dengan terjaring  20 orang. Pada tahun ini, ada 27 pendaftar yang direkrut sebanya 16 orang (angkringan).  Program ini diumumkan lewat poster dan media massa.

"Angkringan ini diberi nama angkringan sehat barokah, karena kami ingin mengubah image bahwa angkringan bukan sekedar jajanan murahan yang kualitasnya tidak jelas. Cara mendapatkan barang untuk angkringan ini, memasaknya sampai penyajiannya  harus halal dan bersih. Untuk itu dimonitor setiap dua bulan sekali,’’jelas Zaenal.

Selanjutnya Ketua Lazis YBW UII Sularno mengatakan setiap angkringan mendapat pinjaman peralatan (angkringan, ceret, gelas dan lain-lain) selama dua tahun senilai Rp 2,5 juta dan pinjaman modal bergulir awal Rp 300 ribu. Mereka   harus mengangsur melalui tabungan pemberdayaan setiap dua bulan sekali Rp 50 ribu.

Apabila selama dua tahun pengembalian modal bergulirnya bagus, maka akan dikembalikan dan peralatannya  akan dihibahkan. Namun, kata Sularno menambahkan, apabila di tengah-tengah perjalanan laporannya tidak bagus dan dalam usahanya seenaknya sendiri,  bukan tidak mungkin akan dicabut. Sementara usahanya diganti ke orang lain.

Menurut Kaswin Andrianto, salah seorang peserta program angkringan sehat barokah pertama, program tersebut sangat bermanfaat baginya. Selain pendapatannya meningkat, ibadahnya juga meningkat. Dalam sebulan omzetnya mencapai sekitar Rp 4-6 juta, buka dari pukul 03.30 sampai 14.00.

Hal senada juga dikemukakan pemilik Angkringan Sehat Barokah di daerah Miliran Yogyakarta. Dia mengaku dengan angkringan yang mendapat bantuan dari YBW UII bisa meningkatkan taraf hidup keluarga. Dulunya dia bekerja hanya mendapatkan penghasilan Rp 1.250.000 . Sejak tahun 2015 dia keluar dari bekerja dan membuka usaha angkringan dengan omset bisa mencapai Rp 7 juta per bulan. 

‘’Sekarang saya sudah bisa membeli motor baru,’’kata Al-Kasun pada //Republika//, Ahad (22/5).  Dia membuka usahanya dari pukul 17.00-02.00 dini hari. Nneni ridarineni

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement