Kamis 19 May 2016 06:17 WIB

Jimly Sebut Umat Semakin Jauh dari Simbol Agama

  Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Watim MUI) Din Syamsudin (kiri) bersalaman dengan Ketua Umum ICMi Jimly Assidiqi (kanan) pada acara Rapat Pleno VIII Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, di Jakarta, Rabu (18/5).
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Watim MUI) Din Syamsudin (kiri) bersalaman dengan Ketua Umum ICMi Jimly Assidiqi (kanan) pada acara Rapat Pleno VIII Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, di Jakarta, Rabu (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia  (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengatakan simbol agama di Indonesia semakin jauh seiring perkembangan zaman.

"Sebagai orang yang sejak Orde Baru keluar masuk istana, dari sudut pandang ini, saya melihat simbol agama makin jauh dari kita," kata Jimly saat menghadiri Rapat Pleno VIII Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia di kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (18/5).

Menurut Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) tersebut, persoalan ini harus segera ditangani karena simbol agama tidak hanya menjadi perkara formalitas saja tapi dapat melebar ke ranah substantif.

"Kalau tidak dikelola dengan baik, maka ini bisa berkepanjangan," kata Jimly. Lebih jauh, kata dia, semakin orang jauh dari simbol agama terutama Islam, maka gelombang ketakutan pada Islam (Islamophobia) dapat terus tumbuh.

"Terlalu banyak pekerjaan rumah sehingga kita tidak fokus berjuang untuk umat," kata dia. Soal dakwah Islam, Jimly mengajak segenap umat Islam terutama para pendakwah untuk fokus memetakan ranah dakwahnya. Dengan begitu, dakwah Islam akan efektif di samping perlunya memperbaiki metode dakwah yang damai dan menjunjung toleransi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement