REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Cendekiawan Muslim, Didin Hafidhuddin menilai tepat jika anak SD diwajibkan mengikuti pendidikan madrasah diniyah. Pasalnya, pelajaran agama di SD lebih menekankan kepada aspek ilmu pengetahuan.
"Saya kira bagus (pendidikan diniyah)," ujar Didin, saat dihubungi republika, Senin (16/5).
Pendidikan diniyah, menurut Didin, dapat memberikan pelajaran moral kepada anak. Hal itu sangat dibutuhkan ditengah kerusakan moral yang marak terjadi pada anak.
Kerusakan moral yang terjadi, menurut Didin banyak diakibatkan oleh kesalahan memanfaatkan teknologi. Selain itu, berbagai macam tontonan yang merusak moral.
Karena itu, Didin mengharapkan, pendidikan diniyah dapat mendekatkan pada nilai keagamaan. Sehingga berdampak kepada moral yang baik.
"Saya kira saya setuju sekali. Gak apa-apa gak ada masalah. Maslahatnya banyak," kata Didin.
Seperti diketahui, di beberapa Kabupaten mengeluarkan kebijakan agar anak SD diwajibkan mengeyam pendidikan diniyah. Sertifikat diniyah dijadikan syarat agar bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi.
Namun, Didin meminta agar dalam proses pembelajaran tidak terlau berat kepasa aspek pengetahuan. Melainkan lebih kepada aspek pengamalan.
Misalnya, murid agar diberikan pelajaran shalat atau mengaji. Untuk itu, Didin menegaskan, aspek pengamalan harus lebih ditekankan.
Didin juga mengharapkan pemerintah juga memberi perhatian sama kepada pendidikan diniyah. Pasalnya, Didin menilai, perhatian tersebut belum terlihat. Rahmat Fajar