REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Wakaf Indonesia (BWI) kini sedang menyiapkan Forum Nazir Nasional yang rencananya akan diresmikan enam bulan mendatang. Ketua Divisi Pengelolaan Wakaf BWI JE Robbyantono mengatakan, forum ini akan berfungsi sebagai wadah pertukaran ide, pengetahuan, pengalaman, serta sosialisasi wakaf produktif.
Menurut Robby, wakaf produktif mempunyai potensi luar biasa bagi pembangunan Indonesia. Jika ditinjau dari sejarah, sebanyak 50 persen wilayah Turki merupakan tanah wakaf. Wakaf juga digunakan untuk membiayai pendidikan dan layanan kesehatan gratis di negara tersebut. Negara lain yang menerapkan sistem seupa ialah Mesir.
"Pada 1964 pemerintah Mesir pinjam uang ke badan wakaf Al Azhar. Jadi bisa dibayangkan potensi wakaf ini seperti apa," ujar Robby kepada wartawan dalam seminar Wakaf dan Launching Buku "Bahagiamu Lengkap dengan Wakaf" di Hotel Balairung, Jakarta, Kamis (12/5).
Menurut Robby, kesafaran wakaf produktid di Indonesia perlu terus ditingkatkan. Artinya, wakaf tak lagi diperuntukkan untuk pembangunan yang bersifat cost center, namun sudah bergeser pada profit center. "Kita sudah ketinggalan dari beberapa negara, /even/ Bangladesh maupun Singapura," kata dia.