Kamis 12 May 2016 17:14 WIB

ACT Dukung Pembangunan Masjid di Seville

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Achmad Syalaby
Arsitektur Islam Andalusia.
Foto: Islamic-arts.org
Arsitektur Islam Andalusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bekerja sama dengan Yayasan Masjid Seville untuk membangun masjid. Sebelum bertemu ACT, mereka juga meminta dukungan kepada pemerintah melalui Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Kementerian Agama. 

"Pekan lalu kami bertemu dengan Wakil Presiden Yusuf Kalla dan Menteri Agama untuk meminta dukungan pembangunan masjid di Seville, alhamdulillah pemerintah Indonesia menyambut positif," jelas Luis Ibrahim Hernandez Martinez Vice President of Foundation Mosqueta de Sevilla, Spanyol, dalam penandatanganan MoU kerja sama pembangunan Masjid Seville di Menara 165, Jakarta, Kamis (12/5).

Pembangunan masjid Seville membutuhkan anggaran sekitar 15 hingga 17 juta euro. Selain Indonesia, mereka juga melakukan safari ke berbagai negara terkait kerja sama pembangunan masjid ini diantaranya Dubai dan Malaysia. "Kami mendapatkan bantuan pembangunan masjid dari Malaysia sebesar satu juta euro," ujar dia. 

Luis berharap masjid yang akan berdiri nantinya tidak hanya memfasilitasi 25 ribu Muslim di Seville untuk beribadah. Tetapi juga sebagai wadah untuk menuntut ilmu dan mengembangkan keislaman.  Saat ini peninggalan Andalusia sebagai wilayah kejayaan Islam masa lampau di Spanyol hanya Granada yang memiliki masjid besar. Spanyol saat ini memiliki Muslim hingga dua juta jiwa dengan presentase 5 persen dari seluruh penduduk Spanyol. 

Meskipun negara tersebut meruapakan negara sekuler, namun pemerintah dan masyarakat memebebaskan penduduknya untuk menjalankan ibadahnya masing-masing. Spanyol tidak mengenal Islamphobia sehingga umat Muslim tidak mengalami diskriminasi. 

Adanya pemberitaan Islamofobia di negara eropa lainnya seperti Inggris dan Prancis malah meningkatkan keingintahuan islam diantara penduduk Spanyol. Sejak Andalusia runtuh, pemeluk Islam kembali berkembang sejak 1970 di Spanyol.

Muslim di Spanyol khususnya Seville dikenal dengan Muslim yang ramah. Kepribadian Muslim inilah menurut Luis, aneh jika Islam dianggap sebagai teroris di luar Spanyol, karena penduduk Spanyol tak ada yang melakukan diskriminasi terhadap umat Islam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement