Kamis 12 May 2016 15:01 WIB

Gubernur NTB Bantah Isu Narkoba Masuk ke Pesantren

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Achmad Syalaby
 Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi memberikan sambutannya saat pembukaan Muktamar VI dan Milad ke-25 ICMI di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (12/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi memberikan sambutannya saat pembukaan Muktamar VI dan Milad ke-25 ICMI di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM — Gubernur Nusa Tenggara Barat  TGH Muhammad Zainul Majdi membantah kabar tentang peredaran narkoba yang sudah masuk ke lingkungan pesantren, khususnya di NTB. Dia menilai kabar tersebut hanya menjadi isu belaka. Dia pun menuding kabar yang berembus tersebut sebagai upaya memojokkan pesantren.

“Itu isu dan belum ada kebenarannya. Kalau ada Tuan Guru atau santri yang terlibat (narkoba) sebutkan namanya tapi kan tidak adanya,” ujarnya kepada wartawan di Pendopo Gubernur, Mataram, usai melakukan rapat koordinasi bersama para kepala daerah di 10 kabupaten/kota, Kamis (12/5).

Menurut dia, isu yang diembuskan tentang peredaran narkoba di pesantren tersebut dinilai sebagai bentuk memojokan keberadaan pesantren. Dirinya mengatakan apabila ada pesantren yang terlibat maka aparat diperkenankan untuk membuka tersebut ke masyarakat. 

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP), Kombes Pol Sriyanto menegaskan isu pesantren telah dimasuki oleh peredaran narkoba berasal dari pemerintah pusat. Namun, setelah mengecek ke lapangan, pihaknya tidak menemukan peredaran narkoba di lingkungan pesantren. 

“Isunya (peredaran narkoba di pesantren) dari pusat. Di NTB tidak ada, baru isu,” ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement