REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai kekerasan mengatasnamakan agama terus terjadi di dunia. Untuk itu, GP Ansor menginisiasi Global Unity Forum (GUF) 2016 demi membangun peradaban tanpa kekerasan.
Ketua Panitia GUF 2016, Abdul Aziz Wahid, mengatakan forum ini akan melibatkan ulama, tokoh-tokoh lintas agama dan kalangan aktivis pemuda lintas agama dari berbagai negara. Ia menilai, pemuda dan pemuka agama berperan penting mengejawantahkan nilai toleransi dan kerukunan dalam kebhinekaan agama serta budaya.
"GP Ansor mengajak semua pihak, terutama para pemuka agama, budayawan dan organisasi kepemudaan lintas agama, untuk menyerukan penghentian konflik atas nama agama di manapun, guna menjaga marwah ajaran agama," kata Aziz, Selasa (10/5).
Senada, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas berharap forum ini mampu mengubah paradigma pertempuran melawan ekstrimisme agama menuju kebersamaan dan kerukunan hidup manusia. Dia menilai, agama seharusnya dapat membawa setiap penganutnya hidup damai dengan umat lain, dan bukan sebaliknya.
"Kami yakin forum ini mampu menghasilkan pemahaman dan pijakan bersama untuk menyelamatkan peradaban dunia dari tragedi kemanusiaan yang timbul karena kekerasan atas nama agama," ujar Yaqut.
Global Unity Forum 2016i akan menghadirkan pembicara dari GP Ansor, Indonesian Catholic Bishop Conference (KWI), perwakilan dari Kristen Koptik Mesir, perwakilan dari Myanmar dan perwakilan dari Amerika Serikat. Rencananya, GUF akan diselenggarakan di Hotel Acacia Jakarta, pada Kamis (12/5).