REPUBLIKA.CO.ID KUDUS -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar, berharap para kiai dan masyayikh berperan aktif dalam mendukung program pembangunan nasional yang dicanangkan pemerintah. Termasuk turut serta mendorong kebijakan pembangunan desa agar berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi kemajuan desa.
"Program pembangunan nasional tak hanya bergantung kepada pemerintah sebagai pelaksana mandat rakyat, tetapi juga diperlukan peran masyayikh sebagai panutan umat dalam mensukseskan program pemerintah," ungkap Marwan, saat berpidato di hadapan para Kiai, dalam acara Musbaqoh Qubro, di gedung JHK, Kudus Jawa Tengah, Sabtu (7/5).
Marwan mengatakan, peran kiai dan masyayikh sebagai panutan masyarakat di sekitarnya, sangat efektif untuk mendukung program pemerintah. Termasuk program pembangunan desa dengan menggunakan dana desa yang merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo.
" Kiai memiliki peran nyata dalam membantu program pembangunan desa. Dengan memberikan landasan keagamaan bahwa pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa adalah suatu ibadah jika niatnya untuk kebaikan dunia dan akhirat," ujarnya.
Dalam acara yang dihadiri Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabaroh itu, Marwan menjelaskan terkait Dana Desa yang mengalami kenaikan setiap tahun. “Tahun lalu, pemerintah menganggarkan sebesar Rp20,8 triliun, dan tahun ini alhamdulillah mengalami kenaikan menjadi Rp47 triliun,” terangnya.
Selain itu, Marwan juga meminta agar para kiai terus bedakwah tentang Islam yang lebih mengedepankan toleransi. Pasalnya, begitu banyak ajaran-ajaran Islam tidak jelas yang mulai masuk ke desa-desa.
"Ini adalah tantangan kita bersama, menjadi tugas utama para kiai dan masyayikh bagaimana ajaran-ajaran sesat tidak mudah masuk ke desa-desa di Indonesia," katanya.