Kamis 28 Apr 2016 20:50 WIB

Rektor Minta Semua Lulusan Unisba Jadi Mujahidin

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Achmad Syalaby
Universitas Islam Bandung
Foto: unisba
Universitas Islam Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Thaufiq Boesoerie‬ meminta semua lulusan Unisba sebagai mujahidin harus menjadi enterpreneur yang futuristik. Namun, tidak boleh melepaskan etika dan moral.

“Dengan demikian, dapat bermanfaat bagi diri dan masyarakat,” ujar Thaufiq kepada wartawan di acara Seminar dengan tema Ayo Jadi Entrepreneur yang digelar oleh Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Komunikasi (Fikom) Unisba, Kamis (28/4).

Karena itu, kata Thaufiq, Unisba memberikan bobot moral dalam jiwa enterpreneur mahasiswa. Dari sisi mahasiswa pun, dituntut pola berpikir yang berbeda untuk berusaha. Yakni, mahasiswa harus memiliki pola pikir yang tidak lazim dalam menciptakan usaha.‬

“Namun tetap memegang teguh moral dan etika,” kata dia.‬

Ketua IKA Fikom Unisba Elba Damhuri menjelaskan, kalangan mahasiswa akan berperan besar dalam perekonomian Indonesia. Tidak heran bila diprediksi pada 2025, perekonomian Indonesia akan sejajar dengan Amerika Serikat.‬

‪Ditambah lagi, kata dia, kebijakan pemerintah dan perbankan banyak mendukung tumbuhnya pengusaha muda. Seharusnya, kebijakan ini bisa dimanfaatkan oleh kalangan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha.‬"Semangat entrepreneur mahasiswa sebenarnya tinggi tapi belum terealisasi dengan benar," katanya. 

Elba menilai, kurikulum yang memuat tentang materi entrepreneur cukup penting. Karena, di era saat ini materi entrepreneur seharusnya tak hanya diajarkan di jurusan ekonomi atau manajemen. Tapi, semua bidang ilmu memerlukan materi entrepreneur.

"Kalau mahasiswa diajarkan berwirausaha, maka akan menjadi orang yang kreatif dan inovatif," katanya.

Elba mengatakan, sebenarnya materi tentang kurikulum wirausaha saat ini sudah mulai diperkenalkan di perguruan tinggi. Namun, terkadang terkendala oleh pengajarnya. Kebanyakan, materi tersebut hanya diberikan oleh dosen yang hanya mengerti teori dengan benar."Padahal, mahasiswa harus belajar bagaimana jatuh bangunnya sebuah usaha. Itu, hanya bisa dilakukan oleh praktisi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement