REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat, berkomitmen akan terus mendorong perkembangan pesantren. Menurut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, kekhasan pendidikan di pesantren tidak boleh hilang.
Selain jumlah pesantren di Jawa Barat cukup banyak, pesantren telah memberikan pendidikan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) maupun agama.
"Pesantren itu merupakan bagian pendidikan yang harus kita majukan. Meskipun, kita harus adil terhadap semua pihak. Sekolah negeri kita bangun, sekolah swasta kita bantu juga," ujar Heryawan kepada wartawan, Rabu (27/4).
Heryawan mengatakan, pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang mempunyai sejarah panjang. Karena sebelum ada sistem pendidikan yang dikelola pemerintah, Pesantren sudah eksis terlebih dahulu.
"Pesantren yang ada saat ini sudah menyesuaikan dengan tuntutan-tuntutan zaman, menyesuaikan dengan sistem pendidikan pemerintah. Tapi khas pesantren tidak boleh hilang," katanya menjelaskan.
Heryawan menilai, pesantren memiliki kekhasan yang sangat unik karena pola pendidikan yang diajarkan tidak luput dari pengetahuan agama. Jika pemahaman kedepan itu hadir karena dua ilmu yang menentukan, Heryawan menilai pesantren menjadi salah satu solusinya.
Dua ilmu tersebut, kata Heryawan, adalah ilmu pengetahuan berbasis agama yang bisa menuntun hidup terarah. Kemudian ilmu teknologi yang dapat mempermudah hidup manusia.
Hidup mudah dan terarah, kata dia, merupakan bagian yang sangat penting. Karena, hidup terarah berasal dari agama dan Iptek keduanya ada di pesantren. "Di pesantrenlah terkonsolidasi keduanya," kata Aher menjelaskan.