Jumat 22 Apr 2016 20:47 WIB

Tiga Sandaran yang Rapuh

Ustadz Ahmad Muhajir
Foto: Irwan Kelana/Republika
Ustadz Ahmad Muhajir

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Apa jadinya kalau manusia bersandar pada sandaran yang rapuh? Niscaya ia akan terjatuh, bahkan terjengkang ke belakang. “Ironisnya, banyak manusia yang bersandar pada sandaran yang rapuh,” kata Ustadz Ahmad Muhajir.

Ustadz Ahmad Muhajir mengemukakan hal tersebut saat mengisi pengajian guru dan karyawan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa  Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/4) pagi. Dosen Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu lalu mengutip pernyataan ulama dan ahli hikmah mengenai tiga sandaran yang rapuh.

 

Pertama, kata Ustadz Muhajir, orang yang bersandar pada kemampuan akal/ otak/ logika. “Ulama berkata, barang siapa yang bersandar kepada akalnya, tanpa mau tunduk atau diatur oleh Allah, maka ia akan tersesat,” kata Muhajir yang juga Pembantu Dekan (PD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UIKA Bogor.

Sandaran rapuh yang kedua, kata Muhajir, harta. “Ulama menegaskan, barangsiapa yang bersandar kepada harta, tanpa mau melibatkan Allah dalam mencarinya dan gemar mengeluarkan zakat dan infaknya, maka ia akan jatuh miskin,” ujarnya.

Muhajir lalu menyitir sebuah hadits qudsi yang menegaskan, “Kalau kamu beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengisi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi tanganmu dengan rezeki.  Namun kalau kamu menjauh dari-Ku, maka akan Aku penuhi hatimu dengan kefakiran  dan Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan.”

Sandaran rapuh yang ketiga, ujar Muhajir, mengandalkan kemuliaan/ ketenaran kepada manusia. “Ulama mengemukakan, barang siapa yang mencari kemuliaan/ ketenaran/ kewibawaan/ kehebatan kepada manusia, maka ia akan  terhina,” papar Muhajir.

Karena itulah, kata Muhajir, manusia harus bersandar hanya kepada Allah. Itulah sandaran yang sebenarnya dan kuat. “Barangsiapa yang bersandar hanya kepada Allah, niscaya dia akan selamat, kaya dan terhormat,” papar Ustadz Ahmad Muhajir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement