Kamis 21 Apr 2016 16:23 WIB

Aisyiyah Cinta Anak Kuatkan Layanan Sosial

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Achmad Syalaby
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, memberi kata sambutan pada penutupan Muktamar ke-47 Satu Abad Aisyiyah di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/8).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, memberi kata sambutan pada penutupan Muktamar ke-47 Satu Abad Aisyiyah di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA – Organisasi sayap Muhammadiyah, Aisyiyah akan menguatkan kembali layanan sosial di lembaga kesejahteraan sosial yang didukung seluruh majelis. Ormas perempuan ini akan meneguhkan kembali gerakan Aisyiyah Cinta Anak yang dilatarbelakangi karena semakin meningkatnya problem kekerasan terhadap anak hingga pengabaian anak.

"Gerakan ini akan didukung oleh seluruh majelis  Aisyiyah untuk bagaimana mencintai anak secara substantif bisa menjaga, mellindungi, mendidik, memberi edukasi menuju proses pendewasaan yang bersandar pada nilai-nilai agama dan budaya,’’kata Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini pada Republika.co.id, di Kampus Terpadu Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Kamis (21/4).

Karena itu, dia menjelaskan, Aisyiyah harus mampu merespon persoalan anak dengan cepat. Menurut dia, hal itu harus dikuatkan sampai di tingkat bawah.  Dia mencontohkan,  ada anak yang kelihatan tidak bergairah, maka Aisyiyah harus merespon karena ini bagian dari panggilan dari cinta anak. Jadi, cinta anak tidak sekedar reaktif, melainkan bersifat edukasi, kemudian membawa pada ketahanan keluarga .

Gerakan Aisyiyah Cinta Anak merupakan salah satu agenda dalam Rakernas Pimpinan Pusat Aisyiyah  dan Dialog Kebangsaan yang merupakan  satu rangkaian kegiatan organisasi setelah muktamar satu abad Aisyiyah yang diselenggarakan di Kampus Terpadu Universitas Aisyiyah, Jum’at-Ahad (22-24 April).

Noordjannah mengatakan rakernas ini, untuk mengkonsolidasi empat pilar yang harus digerakkan secara nasional dari seluruh bidang yang ditangani majelis dan lembaga yakni, pendidikan, kesehatan,  layanan sosial  dan ekonomi.

Ekonomi yang merupakan pilar keempat akan dikuatkan dan ditekankan. Dia menjelaskan, memasuki abad kedua ini gerakan ekonomi menjadi sesuatu yang strategis.  "Kalau kita bicara kemiskinan di beberapa daerah berkurang, namun kesenjangan antara bawah dan atas terlalu tinggi."

Karena itu untuk mengatasi kesenjangan tersebut salah satu agendanya yakni menggerakkan kewirausahaan. "Mudah-mudahan dalam satu periode (lima tahun) mengawali abad kedua kita mempunyai sejuta Aisyiyah wirausaha,’’ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement