Rabu 20 Apr 2016 13:09 WIB

Cara Kreatif Siswa SD Cegah Demam Berdarah

Jumantik cilik di Medan Selayang.
Foto: Rumah Zakat
Jumantik cilik di Medan Selayang.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Banyak cara untuk menanggulangi tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Seperti yang dilakukan oleh sebanyak 30 anak usia SD dan SMP tergabung dalam Jumantik (Juru Pemantau Jentik) Cilik di wilayah Integrated Community Development (ICD)  Medan Selayang, Sumatera Utara.

Tujuan dibentuknya Jumantik Cilik merupakan upaya pencegahan yang dilakukan Rumah Zakat untuk menanggulangi tingginya kasus DBD di ICD Medan Selayang.

“Tahun 2014 lalu berdasarkan data Dinas Kesehatan Medan, penderita DBD  di Kel. Tanjung Sari, Kec. Selayang ini nomor satu di Kota Medan,” ujar Melda, ICD fasilitator Medan Selayang.

Berbekal senter, alat tulis, dan stiker setiap pekan anak-anak ini akan berkumpul dan berbagi tugas untuk memantau jentik di setiap rumah. Setelah selesai dengan pemantauan jentik, mereka akan membantu warga untuk melakukan 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang yang menjadi sarang jentik. Rumah yang sudah diperiksa dan bebas jentik akan mereka tempeli stiker. Tak jarang mereka juga membagikan buah-buahan bagi warga yang menjaga kebersihan tempat tinggalnya.

“Cara mengamatinya dengan mencari semua tempat perkembangbiakan jentik nyamuk, setelah itu disenter satu-satu, diambil jentiknya, kemudian dicatat di buku,” kata Adinda, salah satu anggota Jumantik Cilik.

Kegiatan Jumantik Cilik yang dilaksanakan secara rutin ini ternyata dapat membantu menurunkan jumlah jentik, yang pada akhirnya dapat menurunkan jumlah kasus DBD. Sejak komunitas ini dibentuk pada pertengahan 2014 hingga saat ini, ICD Medan Selayang tidak lagi menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, hal tersbut diungkapkan Melda setelah melihat data Dinas Kesehatan tahun 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement