REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasa duka kini tengah dirasakan ratusan warga di kawasan Pasar Ikan yang meliputi Kampung Akuarium, Pasar Ikan dan Luar Batang, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Pasalnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya meratakan kawasan yang dihuni sekitar 396 kepala keluarga (KK) ini.
Warga yang terkena revitalisasi terpaksa harus angkat kaki, dan direlokasi ke rumah susun (rusun) yang disediakan pemerintah. Sebagian besar warga lainnya memilih pulang ke kampung halaman masing-masing.
Penggusuran tersebut juga meninggalkan kesedihan mendalam bagi seluruh warga terdampak. Kenyataan pahit yang dirasakan yakni hilangnya mata pencaharian. Umumnya warga di sini berprofesi sebagai nelayan, pedagang kecil dan pekerja toko.
Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) menyalurkan bantuan makanan (nasi bungkus), air mineral dan masker kepada warga di kawasan penggusuran. Hal ini bertujuan meringankan sedikit beban dan kesedihan warga di Kawasan Pasar Ikan.
“Penyaluran nasi bungkus, air mineral dan masker kami lakukan di lokasi penggusuran yakni di Kampung Akuarium dan Luar Batang,” ujar koordinator LPM Dompet Dhuafa Lukman di Jakarta, Kamis (14/4).
Lukman menyebut tidak mudah menyalurkan bantuan kepada korban penggusuran. Pasalnya, aksi simpatik yang dilakukan tim LPM Dompet Dhuafa sempat dipertanyakan warga setempat. Pascapenggusuran yang terjadi, warga merasa trauma dan tertutup.
“Mereka sangat tertutup pascapenggusuran. Namun Alhamdulillah dengan pendekatan persuasif akhirnya warga memahami dan mau menerima bantuan dari Dompet Dhuafa,” kata Lukman.
Pascapenggusuran tersebut, Lukman menyebut sebagian besar masyarakat korban penggusuran sudah memilih pindah mengontrak, ada yang ke tempat saudaranya dan sebagian juga ada yang pindah ke rusun yang disiapkan oleh Pemprov DKI.