REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Pariwisata akan mengembangkan konsep wisata halal di Sumatra Barat seperti di Nusa Tenggara Barat, karena pasarnya cukup potensial.
"Kami melihat Sumbar potensial untuk pengembangan wisata halal karena secara kultur cukup religius," kata Asdep Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Tazbir di Padang, Sabtu (2/4).
Ia menyampaikan hal itu pada acara asistensi promosi wisata halal yang diikuti pelaku usaha bidang pariwisata dan akademisi.Tazbir menjelaskan, wisata halal berkaitan dengan konsep universal seperti menyajikan makanan yang sehat, akomodasi yang bersih, dan kebaikan untuk manusia sehingga diterima semua kalangan.
"Kami ingin sekali Sumbar bisa mendapat prestasi sebagaimana NTB yang memperoleh penghargaan World's Best Halal Tourism Destination atau daerah tujuan wisata halal terbaik mengingat daerah ini cukup Islami," ujarnya.
Ia menilai Sumbar punya potensi untuk itu dan tinggal mempersiapkan produknya berupa tempat-tempat yang dikunjungi wisatawan dengan mencirikan wisata halal.
Halal ini sudah menjadi tuntutan masyarakat dunia, walaupun merasa sudah halal tapi orang lain belum kalau tidak ada merek resmi, kata dia.
Ia menceritakan ketika berkunjungan ke suatu daerah yang dikenal religius namun di hotel tidak ada arah kiblat, sementara di Singapura malah menyediakan arah kiblat karena paham kebutuhan tamu."Oleh sebab itu perlu standar halal terhadap hotel, restoran dan objek wisata," ujarnya.