REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Merespon bencana longsor di Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Dompet Dhuafa Jawa Tengah bersinergi dengan tim relawan gabungan membuat jalur alternatif untuk warga, Senin (28/3). Jalur alternatif memudahkan warga melewati lokasi yang dituju lantaran jalur utama terputus akibat longsor.
Tim relawan gabungan terdiri dari Dompet Dhuafa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Kodim 0704 BNA, Polres Banjarnegara, Banser, PMI, dan segenap relawan dari berbagai lembaga dan lokal.
“Jalur alternatif ini dibuat karena jalur utama kondisinya rusak berat. Selain itu, Dompet Dhuafa juga siap mengantar anak-anak sekolah,” ungkap Koordinator Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Cabang Purwokerto, Titi Ngudiati dalam siaran pers, Rabu (30/3).
Setelah melewati jalur alternatif sekitar satu kilometer, anak-anak sekolah siap diantar menggunakan mobil Dompet Dhuafa dan juga truk yang disediakan BPBD Banjarnegara.
Selain itu, berbagai bantuan lainnya dalam meringankan korban longsor Banjarnegara juga digulirkan Dompet Dhuafa sejak Sabtu (26/3).
Di antaranya, mendirikan pos hangat, pembagian jas hujan dan minyak kayu putih. Lokasi pos hangat Dompet Dhuafa berada di sebelah Pos Pengungsian Desa Clapar.
“Sejak longsor, tim gabungan yang terdiri dari Kodim 0704 BNA, Polres Banjarnegara, Banser, PMI, dan segenap relawan dari berbagai lembaga termasuk Dompet Dhuafa dan lokal membantu evakuasi warga ke tempat yang lebih aman,” ungkap Titi.
Hujan dengan intensitas lama mengguyur sejak Kamis (24/3) sore, menyebabkan longsor di tiga RT, Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Banjarnegara. Pergerakan tanah terjadi dan meluas hingga lebih dari lima hektar atau sejauh 1,2 kilometer.
Seperti dilaporkan BPBD Banjarnegara, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sedikitnya 9 rumah mengalami rusak berat, 5 rumah rusak ringan, dan sekitar 29 rumah terancam terkena longsor susulan.