Selasa 29 Mar 2016 06:50 WIB

Muslim Belgia Sepakat Perangi Radikalisme

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Muslim Belgia
Muslim Belgia

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Umat Islam Brussels, Belgia, berkumpul di Masjid Agung Brussels untuk tunjukkan semangat mereka lawan radikalisasi setelah adanya serangan teror di kota tersebut. Dilansir dari Digital Journal, Jumat (25/3) siang setelah shalat Jum'at, jamaah berkumpul di luar masjid.

Dipimpin oleh imam masjid, Ndiaye Mouhameth Galaye, Muslim Brussels akan memulai langkah perangi radikalisme. "Kini waktunya untuk bertindak," ujar Galaye. "Hari ini kami akan meluncurkan rangkaian program melawan radikalisasi."

Menurut imam tersebut, para pelaku teror telah melakukan kejahatan sangat brutal. Galaye dan pihak masjid memasang bendera Belgia dan Perserikatan Eropa di pintu masuk masjid, yang dijelaskan Galaye sebagai simbol untuk memberitahu masyarakat bahwa serangan teror oleh kelompok radikal sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam.

Mulai saat itu, ceramah rutin sebelum shalat Jum'at di Masjid Agung Brussels akan fokus pada cara-cara melawan radikalisme. Galaye juga menyampaikan kecamannya terhadap serangan yang menewaskan 31 orang, dan melukai 300 korban lainnya. Hal itu sangat menyedihkan, dan Galaye mendorong masyarakat untuk membantu mereka yang terluka.

Berkumpulnya umat Islam Brussels tersebut diwarnai dengan aksi belasungkawa. Beberapa partisipan membawa buket bunga, dan mereka berjalan ke salah satu titik terjadinya serangan di Stasiun Metro Maalbek, yang berjarak hanya satu kilometer dari masjid tersebut. Di sana, mereka melakukan aksi penghormatan pada para korban atas meledaknya bom dalam salah satu kereta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement