Senin 28 Mar 2016 18:34 WIB

Pekan Budaya Saudi, Harumnya Bubur Hingga Lukisan Presiden

Rep: C25/ Red: Achmad Syalaby
Sejumlah seniman membawakan kesenian tradisional Saudi Arabia saat Pekan Kebudayaan Saudi Arabia di Anjungan NAD, TMII, Senin (28/3). (Republika/Wihdan Hidayat)
Sejumlah seniman membawakan kesenian tradisional Saudi Arabia saat Pekan Kebudayaan Saudi Arabia di Anjungan NAD, TMII, Senin (28/3). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Museum Nasional menggelar Pekan Kebudayaan Arab Saudi. Pagelaran ini diharapkan semakin mempererat hubungan Indonesia dan Arab Saudi.

Wewangian buhur khas Arab Saudi langsung menyambut para pengunjung, yang hendak melalui pintu masuk utama Museum Nasional. Alunan musik khas Timur Tengah dari panggung kiri, terdengar begitu ceria mengiringi pengunjung, yang hendak memasuki ruangan utama pameran.

Namun, langkah setiap pengunjung yang berjalan seakan tertarik untuk berhenti di salah satu stan, yang berada tepat di depan pintu ruangan pameran. Stan terbuka yang dibuat begaya kemah Timur Tengah tersebut, memamerkan berbagai kerajinan tangan yang berbahan dasar wol.

Seorang wanita yang menggunakan burqa hitam pun terlihat begitu piawai memainkan benang wol, untuk membuat berbagai kerajinan tanpa bantuan alat apapun. Sikap diam merangkai wol berbagai warna, menambah penasaran pengunjung mengunggu setiap kerajinan yang hendak dibuat.

Beranjak masuk ke ruang pameran, pengunjung disuguhkan stan-stan yang berjajar rapi di sebelah kiri, berpadu barisan foto bertema Arab Saudi di sisi kanan. Sementara, sisi tengah ruang terdapat seorang pelukis wanita, Salma Ali Sheikh, yang sangat anggun menuangkan cat di atas kanvas.

Meski cukup sulit berkomunikasi karena perbedaan bahasa, Salma berhasil membuat kagum banyak orang lewat karya-karyanya. Ia menegaskan, lukisan-lukisannya tidak diperjual-belikan tapi dapat bebas dinikmati pengunjung, termasuk lukisan Raja Salman dan Presiden Joko Widodo. "Alhamdulillah bisa dinikmati, tapi ini tidak dijual," ujar Salma kepada salah satu pengunjung, Senin (28/3).

Stan pertama berisikan berbagai interior ruang makan khas Arab Saudi, dengan bantal-bantal dan karpet khas yang disusun memenuhi ruangan. Stan itu menarik minat cukup banyak pengunjung, yang mengabadikan gaya mereka layaknya saudagar Timur Tengah dalam jepretan kamera.

Sejumlah maneking berdiri tegak mengisi stan kedua, yang memamerkan berbagai pakaian adat khas dari Arab Saudi. Tentu saja stan itu menarik banyak pengunjung untuk datang dan mengambil foto, terutama kaum wanita yang banyak menanyakan jilbab-jilbab yang dipamerkan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement