Senin 28 Mar 2016 17:20 WIB

Ada 1.500 Kata Arab yang Jadi Bahasa Indonesia

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
Suasana Pekan Kebudayaan Arab Saudi di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (26/3) malam
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Suasana Pekan Kebudayaan Arab Saudi di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (26/3) malam

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Sama-sama memiliki mayoritas penduduk beragama Islam dinilai menjadi pengikat hubungan yang erat antara Kerajaan Saudi Arabia (KSA) dengan Indonesia. Ditambah lagi, setiap tahun ratusan ribu masyarakat Indonesia berkunjung ke Saudi Arabia untuk haji dan umrah.

Tidak hanya itu, Dekan Fakultas Bahasa dan Penerjemahan Universitas Malik Su’ud, Faiz Syahri, mengatakan kedekatan antara Saudi dengan Indonesia juga dapat dilihat dari segi bahasa. Penggunaan bahasa Arab di Indonesia, kata Faiz, tidak sama seperti bahasa asing lainnya yang dipelajari oleh berbagai kalangan. Sejumlah kata dalam bahasa Indonesia bahkan sudah diadopsi dari bahasa Arab.

“Setidaknya ada 1500 kata bahasa Arab yang masuk ke dalam bahasa Indonesia seperti hadis, tsanawiyah, shalat, syariat, syukur meskipun cara mengungkapkannya berubah karena faktor budaya,” ujar Faiz dalam acara Seminar Hubungan Saudi Arabia dengan Indonesia di Universitas Indonesia, Depok, Senin (28/3).

(Baca: Cara Saudi Perkenalkan Budaya ke Indonesia).

Selain itu, menurut Faiz, Saudi dan Indonesia memiliki peranan akses yang penting di dunia Islam dan internasional. Sebabnya, pada 2030 mendatang diperkirakan penduduk Muslim dunia akan mengalami peningkatan menjadi 26 persen. Maka, tambahnya, penting bagi kedua negara untuk meningkatkan hubungan kerjasama.  

Faiz mengusulkan, Indonesia dan Saudi harus mengadakan pertukaran mahasiswa untuk meningkatkan kualitas keilmuan antara kedua negara. Sebagai pengamat, Faiz melihat, sistem pendidikan di Indonesia dapat menghasilkan sumber daya manusia yang baik dan hampir dapat menyamai pendidikan di luar negeri terutama dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Menurut dia, ekspatriat di Saudi Arabia yang paling baik berasal dari Indonesia.

“Kami harapkan ada pertukaran acara-acara kebudayaan karena budaya merupakan simbol persahabatan antar bangsa,” kata Faiz.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement