Ahad 27 Mar 2016 09:20 WIB

Jepang Produksi Daging Wagyu Halal

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Wagyu
Foto: Republika/ Wihdan
Wagyu

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Daging sapi mewah asal Jepang, wagyu, kini bisa dikonsumsi Muslim. Dilansir dari Muslimvillage.com, Selasa (22/3), pada festival makanan terbesar di Timur Tengah, Gulfood, Jepang memperkenalkan daging wagyu halal yang diproduksi oleh negara tersebut.

Hadirnya wagyu halal di Gulfood yang diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab tersebut cukup menarik perhatian para pengunjung.

Jepang membawa wagyu halal tersebut ke festival itu, bersama dengan 27 bisnis dan organisasi pariwisata yang memperlihatkan keunikan khas Jepang. Banyak pengunjung yang terpukau oleh gerai yang menyediakan fasilitas mencicipi daging sapi tersebut.

"Daging ini sangat lembut," komentar seorang pengunjung yang mencicipi. "Rasanya menyebar di mulut."

Wagyu, daging sapi yang diproduksi tidak hanya untuk memuaskan lidah pecinta kuliner melainkan secara visual pula, memang produk kuliner yang diakui di berbagai negara. Namun produsen daging primadona pecinta kuliner tersebut tengah berusaha keras untuk mempromosikan daging tersebut di negara-negara mayoritas Muslim dengan harga yang terjangkau.

Untuk menembus pasar halal, produksi daging wagyu tersebut harus mengikuti aturan syariah. Namun untuk memenuhi standarisasi halal tersebut, dipastikan proses produksi daging akan mengalami perubahan dan terjadi kenaikan biaya. Padahal sejak awal, harga wagyu memang cukup mahal.

Menurut Komite Promosi Ekspor Daging Wagyu Jepang, harga wagyu halal bisa mencapai lima kali lipat lebih mahal dari daging sapi Australia yang umum dikonsumsi di Timur Tengah. Untuk menarik minat konsumen, melalui Gulfood, komite tersebut bermaksud meyakinkan bahwa harga cukup tinggi yang harus dibayarkan untuk menikmati wagyu halal tidak akan percuma. Mereka mempromosikan wagyu dengan memberikan fasilitas mencicipi wagyu halal untuk pengunjung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement