REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, KH Hasyim Muzadi menemui Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Kementrian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (18/3) untuk membahas masalah narkoba. Kepada menag, Kiai Hasyim mengatakan perlu adanya gerakan nasional.
Kiai Hasyim menyarankan tiga komponen yang harus dilakukan di dalam gerakan ini, pertama, penyelenggara negara harus menjadi ujung tombak gerakan ini. Pihaknya lebih dulu mengajak MPR, Kemenag, Kemendagri, Kemenkes, dan kemensos untuk bergerak langsung.
Kedua, imunitas masyarakat terhadap gerakan narkoba. Gerakan nasional tidak bisa dilakukan negara saja tanpa adanya tokoh nasionak yang terjun langsung. Tetapi tokoh ini tidak hanya memberikan informasi saja tetapi juga keterlibatan secara aktif.
" Tokoh agama dan tokoh masyarakat bukan sekadar mengimbau tetapi juga harus ads pola terstruktur yabg dimukai dari RT, RW, dan Kelurahan terus ke atas," jelas dia
Ketiga, Narkoba merupakan serangan yang dibungkus dengan kenikmatan berbeda dengan terorisme seperti pengeboman yang menakutkan. "Kenikmatan narkoba untuk bosa pengedar dan pengguna yang sementara tetapi hidupnya mengerikan hingga ditutup kematian," jelas dia.
Mantan Ketua Umum Nahdhatul Ulama ini mengatakan bandar narkoba di luar negeri itu tidak mengkonsumsi narkoba. Berbeda dengan agen-agen di Indonesia, mereka awalnya pasti mengkonsumsi grats0is, setelah ketagihan mereka diharuskan membeli, karena tak memiliki uang akhirnya menjadi pengedar.