REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan orang yang tergabung Muslimin Solo Raya (Misra) melakukan aksi di depan Markas Polres Kota Surakarta, Jumat, menuntut pembubaran Densus 88 antiteror Mabes Polri.
Seribuan pengunjuk rasa selain melakukan orasi juga menggelar sejumlah spanduk bertuliskan "Mohon Bubarkan Densus 88", dan "Diambil Paksa Pulang Tak Bernyawa".
Ustaz Muinudinillah Basri selaku Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) dalam orasinya mengatakan bahwa pihaknya menilai dan tidak mungkin jika kaum Muslim yang jumlahnya mayoritas di Indonesia menjadi perusak negeri ini.
Menurut Muinudinillah pihaknya yakin masyarakat mencintai negeri ini, tetapi kaum Muslim justru dizalimi oleh pasukan Densus 88. "Mari kita tolak adanya Densus di negeri ini. Kita juga membenci aksi terorisme. Namun, jangan ada yang menciptakan aksi terorisme di negeri ini," katanya.
Abdurrahim Ba'asyir selaku koordinator Misra mengatakan pihaknya melakukan aksi tersebut sehubungan dengan tindakan zalim yang kian semena-mena dari Densus 88 Antiteror yang menculik dan membunuh para pemuda Muslim tanpa diadili terlebih dahulu yang merupakan sebuah bentuk kemungkaran.
Oleh karena itu, pihaknya yang tergabung Misra menyatakan mengutuk dengan keras pembunuhan terhadap individu Muslim yang mereka sebut terduga teroris kapanpun dan dimanapun yang dilakukan Densus 88.
Pihaknya meminta Kepala Polri untuk segera menghentikan aksi main hakim sendiri oleh Densus 88 dalam aksi seperti penangkapan, penganiayaan, penembakan terhadap para aktivis Muslim dan menuntut untuk segera menghentikan intimidasi Densus 88 terhadap keluarga tersangka.
Selain itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kembali keberadaan Densus 88 jika pada kenyataannya bukan menghapuskan teror, tetapi malah menciptakan teroris baru.
Pihaknya juga mendesak Pemerintah agar membentuk badan pengawas kinerja Densus 88 yang terdiri dari para tokoh Muslim, sehingga mereka tidak hanya menyebutkan tudingan terorisme kepada umat Muslim saja. "Kami mendesak Pemerintah dan Komisi III DPR RI untuk segera membentuk Panja untuk pembubaran Densus 88 karena mereka hanya melaksanakan agenda asing atau zionis internasional," katanya.
Pernyataan sikap Misra yang dibacakan oleh Abdurrahim Ba'asyir tersbeut di depan Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Polisi Ahmad Luthfi, saat diterima aspirasinya di Mapolres Kota Surakarta. Menurut Kapolres Kota Surakarta Kombes Polisi Ahmad Luthfi bahwa pihaknya akan menerima aspirasi semua lapisan masyarakat apapun bentuknya.
Selain itu, pihaknya juga mengucapkan terima kasih karena aksi dilakukan dengan tertib dan damai serta hal ini akan menjadi pembelajaran bagi masyarakat.