Kamis 17 Mar 2016 16:02 WIB

Pemuda Muhammadiyah: 'Tindakan Densus 88 Jangan Lahirkan Teroris Baru'

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar mengatakan, Densus 88 harus diberikan pemahaman tentang etika penangkapan orang yang diduga teroris.

Etikanya, kata Dahnil, tak boleh membahayakan anak yang tak bersalah, apalagi sampai memberikan dampak traumatik yang panjang bagi anak-anak. "Densus 88 harus diperbaiki sistemnya. Densus 88 harus dievaluasi besar-besaran," katanya, Kamis, (17/3).

Menurut Dahnil, program preventif aksi terorisme dilakukan melalui maksimalisasi pencegahan. Ini harus dilakukan dengan melibatkan ormas Islam.

"Tapi bukan kegiatan yang sekadar proyek diskusi atau seminar di hotel. Namun program pemberdayaan yang langsung ke akar rumput terutama terhadap kelompok-kelompok rentan terutama anak muda," ujarnya.

Selama ini yg menjadi sasaran kelompok radikal adalah anak muda. Maka pendekatan pembinaan dan pemberdayaan terhadap kelompok rentan ini harus dilakukan lebih massif di akar rumput.

"Tindakan pemberantasan yang dilakukan Densus 88 perlu dievaluasi. Ini dilakukan agar tindakan penanganan tidak justru melahirkan teroris baru," kata Dahnil menerangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement