REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Musyawarah nasional (Munas) akan digelar Badan Pengelola Latihan (BPL) PB HMI di Riau. Munas ini diharapkan mampu menghasilkan pembaruan dan pengkaderan HMI.
Badan Pengelola Latihan (BPL) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menggelar musyawarah nasional yang keempat, pada Selasa (15/3) lalu. Acara yang dihelat di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, mengangkat tema Strategi Perkaderan HMI Dalam Membentuk Muslim Intelegensia.
Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir mengatakan, HMI merupakan organisasi kemahasiswaan yang paling konsisten dalam pengkaderan. Ia berpesan masukan dan kritik yang diamanatkan, harus dijawab dengan peningkatan kualitas dan peran nyata dalam tata kehidupan bangsa dan negara.
"Saya sangat mengharapkan munas keempat BPL PB HMI mampu menghasilkan pembaharuan dan perbaikan perkaderan HMI kini dan ke depan," kata Mulyadi.
Senada, Ketua Umum PB HMI periode 1978-1981 Abdullah Hehamahua, mengingatkan tiga keunggulan wajib HMI yaitu agama, akademik intelektual dan sosial kemasyarakatan. Sebab, ia menilai perkaderan HMI yang terbaik ke-10 di Asia Pasifik, masih lemah dalam tanggung jawab berkelanjutan.
"HMI harus perkuat keberlanjutan perkaderan dan peran serta kehidupan sosial guna menggapai tujuan dan cita-cita HMI untuk Islam dan Indonesia," ujar mantan Penasehat KPK tersebut.