Rabu 16 Mar 2016 08:47 WIB

Saat Nuruddin Menangkap Pencuri Jenazah Rasulullah

Makam Rasulullah di Masjid Nabawi - Madinah Al-Munawarah

Sayang, ia tidak bertemu dengan dua orang yang dicarinya tersebut. Maka berkatalah Sultan Nuruddin, "Apakah ada yang belum mendapat hadiah?". Mereka menjawab, "Tidak ada, kecuali dua orang dari Andalusia. Keduanya tidak mengambil sedikitpun, karena tengah khusyuk beribadah di Raudhah dekat makam Nabi". Saat ditanyakan bagaimana warna kulit kedua orang itu, maka dijawablah bahwa kulit mereka putih kemerahan.

Setelah dicari, kedua orang itu segera dihadapkan kepada Sultan Nuruddin untuk diinterogasi. Pada awalnya mereka mengaku sebagai peziarah Muslim dari Andalusia. Terlihat dari wajah mereka gurat-gurat ketakutan dan jawabannya pun berbelit-belit.

Untuk mendapatkan kebenaran jawaban, kedua orang tersebut di bawa ke balik dinding, lalu dibukalah celananya. Ternyata kedua orang itu tidak berkhitan! Setelah diinterogasi terus menerus, keduanya mengaku bahwa mereka adalah tentara Salib, yang diutus oleh raja mereka untuk mencuri jasad Rasulullah SAW (Dalam kisah lain disebutkan orang Yahudi).

Usaha untuk mencuri jasad Rasul, sudah mereka lakukan sejak lama dengan cara menggali terowongan di sebelah kiblat luar masjid. Setelah itu, keduanya dihukum mati dan mayatnya dibakar di luar Masjid Nabawi. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Sultan Nuruddin memerintahkan untuk menggali tanah sekitar pusara dan menuangkan ke dalamnya cairan tembaga agar membeku, agar pusara Nabi SAW terlindungi.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement