REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Warga Kampung Dungus Lembu Desa/Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung akan mempertahankan masjid jika rencana penggusuran jadi dilaksanakan. Dua masjid yang terkena dampak pembangunan tol Soroja ini hingga kini belum dibayarkan.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Ade Solihin menuturkan, warga sekitar siap melawan jika dua masjid itu kena bongkar. Terlebih, pengerjaan tol Soroja ini sudah mendekati dua masjid tersebut. Jarak pengerjaan tol dengan dua masjid hanya berkisar 20 meter.
"Warga siap perang kalau (dua masjid) ini dirobohkan, karena ini kan belum dibayarkan," tutur dia, Jumat (11/3). Ade menjelaskan, dua masjid yang bernama Al-Amanah dan Nurul Falah ini telah direlakan warga untuk keperluan pembangunan tol Soroja, termasuk para sesepuh di wilayah desa itu.
Tempat relokasi untuk dua masjid itu pun sudah ditentukan. Lokasinya masih berada di kampung yang sama. Selain tempat relokasi, pembahasan soal harga juga telah rampung.
Berdasarkan kesepakatan, kata Ade, Masjid Al-Amanah dihargai Rp 6 miliar dan Nurul Falah Rp 10 miliar. Besaran harga ini telah mendapat persetujuan dari pihak Pemkab Bandung. "Sudah disepakati oleh bupati," ujar dia.
Namun, lanjut Ade, harga yang telah disepakati itu ditolak pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Agama. Besaran harga yang tertuang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) itu, bahkan tengah direvisi oleh Kemenag. Sampai sekarang, warga pun belum mengetahui hasil dari revisi tersebut. "RAB ini harus turun. Tapi kita belum tahu hasilnya sekarang seperti apa," tambah dia.
Komunikasi dari Kanwil Kemenag Kabupaten Bandung ke warga setempat pun nihil. Dia menjelaskan, tidak ada informasi terbaru apapun yang diterima warga dari Kemenag kabupaten soal dua masjid itu. "Kita belum terima informasi dari sana (Kemenag Kabupaten)," tutur pria asli Margaasih ini.