Rabu 09 Mar 2016 06:36 WIB

KH Noer Ali Singa Karawang-Bekasi

Rep: c39/ Red: Muhammad Subarkah
KH Noer Alie
Foto:

Dalam membangun pendidikan, Pondok Pesantren Attaqwa mempunyai dua perguruan tinggi, yaitu perguruan tinggi modern Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Attaqwa, dan perguruan tinggi tradisional Pesantren Tinggi Attaqwa (PTA), yaitu perguruan tinggi yang khusus mempelajari kitab klasik pesantren.

Pelajaran kitab klasik tersebut terus dipertahankan oleh penerusnya yang menjadi pengasuh Pondok Pesantren tersebut, karena PTA termasuk peninggalan Kiai Noer Ali yang membedakan dengan perguruan tinggi yang lain.

“Kitab kuning tidak boleh ditinggalkan, karena kultur Kiai juga kultur NU tapi bukan NU. Kiai Noer ini unik. Kulturnya dan tata ibadahanya memang ala NU, tapi bukan orang struktur NU pak kiai itu,” Kata Muhtadi.

Animo masyarakat untuk belajar di pesantren tertua di bekasi ini selalu membludak setiap tahunnya, sehingga, dengan tidak mengiklankannya pun sudah banyak santri yang ingin belajar di Pondok Pesantren Attaqwa. Itu setahu saya, karena saya orang dalam.  Setiap tahunnya, rata-rata-kelas yang disedikan itu penuh,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement