REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Yogyakarta akan menggelar shalat gerhana berjamaah di 18 lokasi bertepatan dengan gerhana matahari pada Rabu (9/3).
"Di antaranya di masjid NU dan juga pesantren," kata Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Yogyakarta Ahmad Jubaidi di Yogyakarta, Senin (7/3).
Shalat gerhana matahari akan dilakukan sekitar pukul 06.30 WIB di beberapa tempat, di antaranya Masjid Al Huda Gedongkuning, Masjid Al Islam Gemblakan Kidul, serta di beberapa pesantren seperti Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Kotagede, Pondok Pesantren Al Barokah Tegalrejo, dan Pondok Pesantren Al Luqmaniyah Babaran.
(Baca: Palangkaraya Siapkan Dua Masjid untuk Shalat Gerhana)
Ia mengimbau warga NU memanfaatkan kesempatan tersebut untuk shalat gerhana berjamaah di lokasi terdekat dari tempat tinggalnya karena sebelum shalat akan diisi dengan penjelasan mengenai shalat gerhana. "Jika ada warga yang belum mengetahui, maka diharapkan mereka bisa memahami karena sudah mendapat penjelasan dari penyelenggara. Oleh karena itu, kami sarankan agar warga bisa shalat berjamaah," katanya.
Rois Syuriah PCNU Kota Yogykakarta Munir Syafaat mengatakan, shalat gerhana ditujukan untuk menerima dan menyaksikan keagungan serta kebesaran Allah SWT. "Peristiwa ini tentu akan menambah keimanan umat Muslim dan merupakan momentum yang baik untuk memperkaya keimanan," katanya.
Namun demikian, lanjut dia, peristiwa gerhana matahari yang hanya akan terjadi di Indonesia tersebut sepertinya lebih banyak diarahkan untuk kepentingan dan kesenangan duniawi saja, seperti mendongkrak kunjungan wisatawan. Di Yogyakarta, tidak akan terjadi gerhana matahari total karena persentase matahari hanya sekitar 84 persen.
Proses gerhana matahari dimulai pukul 06.21 WIB dan puncaknya pada pukul 07.23 WIB. BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca pada Rabu (9/3) pagi cerah berawan.