Sabtu 05 Mar 2016 09:26 WIB

200 Madrasah di Bantek Rusak, Pemda Diminta Peduli

Rep: antara/ Red: Muhammad Subarkah
Madrasah Rusak berat. (ilustrasi.republika)
Foto: Antara
Madrasah Rusak berat. (ilustrasi.republika)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten meminta pemerintah daerah dan pemerintah provinsi memiliki kepedulian memperbaiki sebanyak 200 bangunan madrasah di provinsi ini yang rusak.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Banten Machdum Bahtiar di Serang, Jumat mengatakan, dari sekitar 983 bangunan madrasah tsanawiyah (MTs) dan 983 madrasah ibtidaiyah (MI), ada sekitar 200 bangunan dalam kondisi rusak.

Pihaknya meminta kepedulian dari kabupaten/kota dan pemerintah provinsi memberikan bantuan untuk memperbaiki kondisi madarasah tersebut karena untuk kepentingan pendidikan masyarakat.

"Memang kebanyakan madrasah ini punya swasta terutama di Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Tetapi seharusnya ada kepedulian dari pemerintah daerah, karena yang sekolah di madrasah itu juga rakyatnya,"kata Machdum Bactiar.

Menurutnya, tanggung jawab dari perbaikan madrasah-madarasah tersebut, jangan sepenuhnya diserahkan kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag), tetapi pemerintah daerah juga harus memiliki kepedulian dan peranan untuk pendidikan di madarasah tersebut.

"Jangan sampai ada perbedaan terhadap pendidikan madrasah. Kami sudah berupaya menyampaikan usulan untuk perbaikan madarasah-madrasah ini, tetapi sampai saat ini belum ada realisasi,"kata Machdum.

Menurut Machdum, jika hanya mengandalkan anggaran yang ada di Kanwil kemenag untuk perbaikan sarana pendidikan madarasah tersebut, tidak akan mencukupi mengingat banyak kebutuhan lain yang juga menjadi tanggung jawab Kemenag. Sehingga peranan dan kepedulian pemerintah daerah termasuk DPRD sangat dibutuhkan untuk membantu madrasah.

"Anggaran di Kanwil Kemenag tahun ini sekitar Rp1,6 triliun, tapi kan itu untuk disebarakan lagi ke delapan kabupaten kota. Anggaran tersebut untuk belanja pegawai, gaji, bantuan operasional sekolah dan kebutuhan lainnya," kata Machdum Bahtiar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement