Kamis 03 Mar 2016 13:30 WIB

Veteran AS Dukung Umat Islam Hadapi Islamofobia

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia
Foto: youtube
Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Veteran lokal Boston, New England, Amerika Serikat tunjukkan dukungan mereka untuk Muslim, Sabtu (27/2) kemarin. Dilansir dari Boston Globe, kelompok mantan tentara yang anti-perang tersebut berkumpul di masjid terbesar New England untuk memberikan semangat pada umat Islam Amerika Serikat yang akhir-akhir ini ditekan oleh tumbuhnya sentimen anti-Muslim.

Acara tersebut adalah bagian dari kampanye dukungan bagi Muslim melihat tersulutnya api kebencian karena kandidat presiden menjadikan Muslim sebagai kambing hitam. Diprakarsai oleh anggota kelompok Veteran untuk Kedamaian, Smedley D. Butler, kampanye di Komunitas Islam Pusat Budaya Boston itu menarik perhatian 200 pengunjung.

"Ketikan Anda mendengarkan apa yang terjadi di kancah politik kepresidenan, ada banyak informasi yang salah dan beberapa orang benar-benar keliru tentang agama ini (Islam, red)," jelas koordinator acara, Bob Funke, yang juga veteran tentara Amerika Serikat. "Mereka menggunakannya sebagai pendongkrak dan mereka menakuti orang-orang. Itu adalah politik rasa takut."

Jamaah masjid tersebut merasa terharu atas dukungan para veteran. Salah seorang jamaah, Tina Serir Abdallah menyatakan para veteran itu mengenal Muslim dan melihat umat Islam sebagai orang-orang baik.

"Ada 1.7 miliar Muslim di dunia dan sebagian besar dari kami hidup dalam damai," tutur Abdallah.

Para pendukung kelompok Veteran untuk Kedamaian datang membawa bendera hitam dan putih, memperlihatkan slogan 'Muslim bukan musuh kita'. Acara tersebut juga diramaikan dengan diskusi, mengundang pembicara dari pemimpin kelompok veteran dan organisasi Muslim, juga Komisioner Kepolisian Boston, William B. Evans.

"Jauh dalam hati, kita semua adalah Muslim," ujar Evans. "Kita semua mendambakan kedamaian."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement